Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi 2 Hari ke Depan

Kompas.com - 01/06/2021, 14:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi dalam dua hari ke depan.

Selain waspada, masyarakat juga diminta untuk siap siaga menghadapi potensi bencana tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, imbauan tersebut dikeluarkan berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terhadap siklon tropis Choi-Wan.

"BNPB dan BPBD mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bahaya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor," kata Raditya, dikutip dari siaran pers, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: BMKG: Berikut Daftar 8 Wilayah Berpeluang Banjir hingga Besok

Adanya potensi tersebut, kata dia, diharapkan seluruh keluarga mempersiapkan diri untuk mengantisipasi dan mencegah bahaya bencana itu. Hal tersebut dapat dilakukan bersama komunitas di lingkungannya.

Selain mempersiapkan diri, masyarakat juga dapat memantau potensi cuaca di wilayah hingga tingkat kecamatan melalui aplikasi Info BMKG.

Termasuk dengan mengakses laman BMKG maupun media sosial BMKG.

"BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan setempat, seperti penyiapan sumber daya, sosialisasi kepada masyarakat, pemantauan ruang udara dan kondisi cuaca, hingga koordinasi dengan dinas-dinas maupun instansi terkait lain," kata dia.

Adapun siklon tropis Choi-Wan dapat berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia.

Baca juga: Siklon Tropis Choi-Wan Terdeteksi BMKG, Ini Dampaknya pada Indonesia

Ia menjelaskan, BMKG mengeluarkan pemutakhiran analisis wilayah dengan potensi tersebut.

Antara lain wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Maluku.

"Di samping ancaman bahaya di daratan, potensi cuaca ekstrem juga dapat terjadi di perairan," lanjut Raditya.

Adapun analisis cuaca BMKG mencatat potensi prakiraan gelombang tinggi pada dua hari ke depan.

Gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter di Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

Kemudian gelombang laut dengan ketinggian 4 hingga 6 meter berpotensi terjadi di Samudra Pasifik utara Papua Barat.

Baca juga: Waspada Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Jatim, Begini Penjelasan BMKG...

"Potensi bahaya lainnya berupa angin kencang di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara," ujar dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, siklon tropis Choi-Wan saat ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 65 km/jam di sekitar sistem siklon.

“Diperkirakan dalam periode 24 jam ke depan, intensitas siklon tropis Choi-Wan akan mengalami peningkatan intensitas dengan arah gerak terus menjauhi wilayah Indonesia,” ujar Guswanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com