Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Koalisi dengan Gerindra untuk Usung Prabowo, Hasto: Kami Membuka Diri

Kompas.com - 28/05/2021, 17:10 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanyo mengungkapkan, partainya membuka diri untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

"Kami membuka diri, pernyataan dari Mas Muzani mungkin karena melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).

Ia merspons pernyataan Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani yang menyebut ada peluang Gerindra dan PDI-P berkoalisi mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca juga: Gerindra Buka Peluang Usung Prabowo Bersama PDI-P, Pengamat: Terwujud bila PDI-P Rela Nomor Dua

Kendati demikian, Hasto menyebut, potensi koalisi antara PDI-P dan Gerindra tidak berkaitan dengan perjanjian "batu tulis" yang dibuat ketika kedua partai mengusung Megawati-Prabowo sebagai pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2009.

Menurut Hasto, kesepakatan dalam perjanjian itu sudah tidak berlaku karena pasangan Mega-Prabowo kalah dalam pilpres tersebut.

"Pemilu sudah selesai 2009, sehingga syarat-syarat untuk menjalankan pemerintahan bersama ketika menang pemilu dan terbukti saat itu kita kalah," ucap Hasto.

Dalam kesempatan ini, Hasto pun membeberkan sejumlah syarat bagi partai lain untuk berkoalisi bagi PDI-P, salah satunya kesamaan ideologi.

Selain kesamaan ideologi, Hasto menyebut, kedekatan kultural, kekuatan organisasi, kedekatan basis massa, serta kedekatan dari aspek strtaegi untuk memperluas basis massa juga menjadi faktor yang dipertimbangkan untuk membangun koalisi.

Baca juga: Gerindra Buka Peluang Usung Prabowo Bersama PDI-P di Pilpres 2024

Ia juga mengatakan, Gerindra akan membangun koalisi agar Pilpres 2024 mendatang hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon.

"Kami akan membangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan itu hanya diikuti oleh dua pasangan calon, jadi tidak akan ada pemilu presiden dua ronde," kata dia.

Menurut dia, hal itu diperlukan agar energi bangsa Indonesia tidak dihabiskan untuk kepentingan pemilu melainkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada.

Sebelumnya, Muzani mengungkapkan, ada peluang bagi partainya untuk mengusung Prabowo bersama PDI Perjuangan pada Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Tanggapi Hasil Survei, Gerindra: Prabowo Tak Pernah Berupaya Menaikkan Elektabilitas

Menurut Muzani, peluang itu terbuka karena komunikasi politik antara kedua partai berada dalam keadaan baik.

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah,” kata Muzani, Kamis (27/5/2021), dikutip dari kompas.tv.

“Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan,” kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com