Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Tambah 16 di Korsel, Total 4.666 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri

Kompas.com - 25/05/2021, 08:59 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara Indonesia (WNI) yang positif Covid-19 di luar negeri terus bertambah berdasarkan data Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pada Selasa (25/5/2021).

Kemenlu mencatat terjadi penambahan 24 kasus baru WNI yang terpapar virus corona tersebut.

"Tambahan WNI terkonfirmasi Covid-19 di Prancis, Korea Selatan, India, Argentina, Bulgaria dan Vatikan," tulis Kemenlu dikutip dari akun Twitter resminya, Selasa.

Rinciannya, 16 di Korea Selatan, tiga di Bulgaria, dua di Argentina, satu di Prancis, satu di India dan satu di Vatikan.

Baca juga: KBRI Washington Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk WNI di AS

Dengan penambahan kasus baru di enam negara itu, kini ada 4.666 WNI yang positif Covid-19.

Kemenlu juga melaporkan ada 12 WNI yang sembuh dari virus corona yakni empat di India, empat di Bulgaria, tiga di Korea Selatan dan satu di Vatikan.

Selain itu, terdapat satu WNI yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kuba.

Dari data tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh kini sebanyak 3.800 orang atau 81,4 persen dari total kasus.

Sementara, total pasien meninggal sebanyak 198 orang dan 668 orang masih dalam perawatan.

Baca juga: Duta Besar RI di Panama City Kunjungi 16 ABK WNI yang Sering Keluhkan Gaji Telat Bayar

Berikut data sebaran 4.666 WNI yang terkonfirmasi Covid-19 di luar negeri hingga 25 Mei 2021:

1. Albania: 2 WNI (sembuh)
2. Arab Saudi: 270 WNI (89 sembuh, 80 stabil, 101 meninggal)
3. Aljazair: 12 WNI (sembuh)
4. Amerika Serikat: 201 WNI (149 sembuh, 26 stabil, 26 meninggal)
5. Argentina: 7 WNI (5 stabil, 2 sembuh)

6. Australia: 12 WNI (10 sembuh, 2 stabil)
7. Austria: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
8. Azerbaijan: 19 WNI (17 sembuh, 2 stabil)
9. Bahamas: 1 WNI (sembuh)
10. Bahrain: 61 WNI (53 sembuh, 4 stabil, 4 meninggal)

11. Bangladesh: 16 WNI (14 sembuh, 2 stabil)
12. Belanda: 68 WNI (53 sembuh, 10 stabil, 5 meninggal)
13. Belgia: 21 WNI (21 sembuh)
14. Bosnia dan Herzegovina: 6 WNI (sembuh)
15. Brunei Darussalam: 8 WNI (7 sembuh, 1 stabil)

16. Bulgaria: 10 WNI (sembuh)
17. Ceko: 8 WNI (2 sembuh, 6 stabil)
18. Chile: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
19. Denmark: 5 WNI (2 sembuh, 3 stabil)
20. Ekuador: 2 WNI (sembuh)

21. Filipina: 33 WNI (sembuh)
22. Ethiopia: 9 WNI (6 sembuh, 3 stabil)
23. Finlandia: 24 WNI (22 sembuh, 2 stabil)
24. Ghana: 1 WNI (meninggal)
25. Hongaria: 22 WNI (21 sembuh, 1 stabil)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com