JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, sejumlah langkah harus disiapkan untuk mengantisipasi arus balik di penyeberangan Bakauheni-Merak.
Berdasarkan data dari PT ASDP Pelabuhan Bakauheni, sedikitnya ada 440.014 orang yang telah melakukan perjalanan dari Merak menuju Bakauheni sejak 22 April hingga 15 Mei 2021.
"Menurut prediksi, angka tersebut akan kembali dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama, sehingga semua langkah-langkah kesiapsiagaan antisipatif dapat segera dilaksanakan," ujar Doni dikutip dari siaran pers BNPB, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Menko PMK: Antisipasi Arus Balik Pemudik Bukan Hanya di DKI Jakarta
Untuk itu Doni telah menyampaikan tujuh arahan yang harus dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dari arus kendaraan dan penumpang yang bergerak dari Lampung ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni di Lampung menuju Pelabuhan Merak di Banten.
Pertama, petugas tes swab antigen harus diperkuat, baik dari daerah dan didukung bantuan pusat.
Adapun ketersediaan alat tes usap antigen yang akan dipakai sebagai screening disebutnya telah mencukupi kebutuhan.
Menurut laporan yang diterima, sudah ada 200.000 alat antigen yang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni.
Selain itu, 12.000 ribu alat telah dimiliki oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan 50.000 stok alat rapid test antigen di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca juga: Antisipasi Puncak Arus Balik Mudik, Pos Pemeriksaan Mulai Diperketat
Kedua, Doni meminta agar seluruh angkutan penyeberangan, dalam hal ini kapal ferry dapat dioptimalkan secara maksimal sebanyak 69 unit, termasuk seluruh dermaga berikut posko-nya.
“Ketiga, dermaga diminta semuanya beroperasi full sebanyak tujuh dermaga,” lanjutnya.
Keempat, demi mengoptimalkan seluruh rangkaian operasi tersebut, Doni juga memberikan saran agar waktu tugas seluruh sumber daya yang ada dapat dibagi menjadi tiga shift.
Hal ini perlu dilakukan agar kondisi fisik dan mental dapat terjaga.
“Waktu petugas supaya bisa lebih optimal yaitu tiga shift, sehingga mereka tetap fresh,” kata Doni.
Baca juga: Antisipasi Puncak Arus Balik, Ketua Satgas: Jangan Ada Pihak Ambil Kebijakan Berbeda
Kelima, Gugus Tugas Khusus juga harus menyediakan tempat atau ruang isolasi apabila terdapat calon penumpang yang terinfeksi Covid-19 melalui tes usap berbasis antigen.
Dalam hal ini Pemerintah Provinsi Lampung telah menyediakan beberapa fasilitas isolasi seperti rusun dan wisma.