Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tidak Boleh Lengah, Tak Boleh Menyepelekan Covid-19

Kompas.com - 03/05/2021, 08:53 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran virus corona. Ia mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih nyata ada di Indonesia.

"Kita harus tetap benar-benar waspada. Tetap tidak boleh lengah, tidak boleh menyepelekan yang namanya Covid-19," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/5/2021).

Jokowi mengatakan, memang kurva kasus Covid-19 sudah melandai sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan berjalannya program vaksinasi.

Baca juga: 1.677.274 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Imbauan Presiden agar Masyarakat Tak Optimisme Berlebihan

Tren kesembuhan pasien Covid-19 juga terus meningkat belakangan ini. Sebaliknya, penambahan kasus harian pun terus menurun.

Bahkan, pada Minggu kemarin jumlah kasus aktif berada di kisaran 100.000 orang.

Namun, Jokowi meminta masyarakat tak cepat berpuas diri. Ia menyebut bahwa situasi saat ini belum aman dari Covid-19.

"Jangan dulu berpuas diri, jangan optimisme berlebihan. Jangan merasa situasi sudah terkendali, jangan merasa sudah aman. Belum," ujarnya

Baca juga: Targetkan Vaksinasi Guru Rampung Juni, Jokowi: Kita Ingin Kembalikan Anak-anak ke Sekolah

Jokowi menyebut upaya menekan kasus aktif Covid-19 harus terus dilakukan. Hal ini, kata dia, sangat bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Ia meminta masyarakat tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Protokol ini berlaku baik bagi yang sudah divaksin maupun belum, baik yang berada di zona merah, oranye, kuning, ataupun hijau Covid-19.

Kemampuan Indonesia dalam menekan penyebaran virus corona, lanjut Jokowi, juga sudah mulai menggerakkan aktivitas ekonomi di daerah.

Baca juga: Jokowi: Saya Selalu Belajar dari Kesalahan...

Oleh karenanya, ia meminta kepada gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh daerah terus mengingatkan masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan, termasuk mematuhi larangan mudik Lebaran tahun ini.

"Sekali lagi saya tegaskan, prioritas nomor satu tetap keselamatan dan kesehatan masyarakat," kata Jokowi.

"Taatilah protokol kesehatan. Jangan lengah, jangan menganggap remeh dan tetap waspada. Bersama-sama Insya Allah kita mampu mengatasi ujian dan cobaan yang berat ini," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com