Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 1,56 Juta Kasus Covid-19 dan Imbauan Wapres soal Tarawih di Zona Merah

Kompas.com - 11/04/2021, 07:58 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com – Jumlah penularan virus corona masih terus terjadi hingga hari ini. Jelang Ramadhan, pemerintah melakukan beberapa kebijakan untuk tetap menekan laju penularan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut.

Selain terus melakukan vaksinasi, kebijakan larangan mudik, penambahan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga Sabtu (10/42021) terjadi 4.723 kasus penambahan kasus positif di Indonesia dalam 24 jam terakhir.

Angka ini menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.562.868 orang terhitung sejak penularan pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Naiknya jumlah kasus positif, juga diikuti oleh penambahan jumlah orang sembuh dari Covid-19. Pemerintah mengumumkan bahwa sebanyak 3.629 pasien dinyatakan sembuh.

Baca juga: Jakarta Catat 977 Kasus Baru Covid-19, Positivity Rate 9,3 Persen

Maka secara keseluruhan terdapat 1.409.288 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona.

Namun kabar duka masih terus menyelimuti Tanah Air, tercatat selama 9-10 April 2021, sebanyak 95 orang meninggal dunia. Sehingga sampai saat ini terdapat 42.443 orang meninggal akibat Covid-19 di Tanah Air.

Berdasarkan data tersebut, maka hingga kini kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 53.139 orang.

Hasil tersebut didapatkan pemerintah setelah melakukan pemeriksaan pada 64.091 spesimen dalam satu hari.

Spesimen tersebut merupakan hasil pemeriksaan dari 43.707 orang yang diperiksa dan diambil sampelnya.

Secara keseluruhan sebanyak 13.323.866 spesimen sudah diperiksa hingga hari ini.

Imbauan Wapres

Sementara itu, guna menekan laju penularan virus corona, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta warga yang berada di wilayah berstatus zona merah atau penularan tinggi Covid-19 untuk menjalankan ibadah di rumah selama bulan Ramadhan.

"Daerah zona merah itu dianjurkan menggunakan rikhsah (keringanan) atau kemurahan-kemurahan yang diperbolehkan, yaitu tidak melakukan terawih atau tadarus di tempat umum atau masjid, untuk menghindari penularan," sebut Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/4/2021).

Ma'ruf menegaskan, ibadah di masjid selama bulan Ramadhan seperti shalat tarawih, dan tadarus hukumnya sunnah, sementara menjaga diri dari penularan penyakit atau bahaya adalah wajib.

Baca juga: Wapres Minta Warga di Zona Merah Covid-19 Tidak Tarawih di Masjid

Selain itu, Ma'ruf juga meminta masyatakat muslim tidak mudik lebaran.

Ia mengatakan peningkatan Covid-19 mencapai 90 persen ketika mudik berlangsung.

"Untuk itulah kenapa, menjaga itu, kemudian dilarang mudik. Saya kira kedudukannya itu sama saja, bahwa mudik atau silaturahim itu sunnah, tetapi ada bahaya, menjaga dari wabah ini yang adalah penyakit," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com