Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Sebut Pencarian CVR Sriwijaya Air seperti Cari Jarum di Tumpukan Jerami

Kompas.com - 31/03/2021, 14:55 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu proses pencarian cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Menurut dia, tanpa dukungan dan doa dari semua pihak, maka akan sulit menemukan CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam atau black box pesawat.

"Tanpa adanya support dan doa ini, kami rasanya tidak mungkin bisa menemukan CVR seperti mencari jarum di tengah jerami," kata Soerjanto dalam konferensi persnya yang disiarkan secara daring, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Penemuan Black Box CVR Sriwijaya Air SJ 182 Akan Sempurnakan Data yang Diperoleh dari FDR

Soerjanto mengaku sempat kesulitan untuk menemukan CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182, terutama setelah pencarian korban telah dihentikan.

Kala itu, pencarian dilakukan oleh beberapa penyelam dari Basarnas dari TNI AL dari warga Kepulauan Kepulauan Seribu.

"Setelah satu bulan setengah harian dengan menggunakan penyelam dengan segala peralatan yang kita punya tidak membuahkan hasil," ujar dia.

KNKT pun memutuskan untuk rehat selama satu minggu untuk melakukan evaluasi kinerja pencarian dan memikirkan metode apa yang bisa dilakukan demi mencari CVR.

Baca juga: KNKT: CVR Sriwijaya SJ 182 Ditemukan Setelah Satu Setengah Bulan Pencarian

Hingga akhirnya KNKT memutuskan untuk menggunakan kapal penyedot lumpur atau Kapal TSHD.

Soerjanto menjelaskan, kapal tersebut bekerja seperti vacuum cleaner dan menyedot sampai kedalaman 1 meter di area 90x90 meter persegi.

Dalam waktu tiga hingga empat hari penggunaan kapal CVR belum bisa ditemukan. Namun akhirnya CVR bisa ditemukan pada Selasa malam yang menjadi malam terakhir pencarian CVR.

Terkait transkrip isi CVR Soerjanto mengatakan perlu waktu kurang lebih tiga hingga satu minggu untuk menganalisisnya.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan CVR Sriwijaya Air SJ 182 dengan Menggunakan Kapal Penyedot Lumpur

Kendati demikian, ia memastikan KNKT akan transparan membuka penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com