JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan seksual idealnya mulai diberikan kepada anak sedini mungkin.
Praktisi dan Pemerhati Perkembangan Anak, Nyi Mas Diane W mengatakan, pendidikan seksual kepada anak harus disesuaikan dengan tingkat usia, kesiapan dan kematangan kognitif anak.
"Rekomendasi pendidikan seksual pada anak dapat dimulai sejak usai 0 sampai 10 tahun," kata Diane dalam webinar bertajuk Tabu Bicara Seks Pada Anak? secara virtual, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Ahli: Jangan Anggap Tabu Pendidikan Seksual dan Kesehatan Reproduksi
Diane mengatakan, ada nilai-nilai karakter yang perlu diberikan orangtua kepada anak dalam pendidikan seksual untuk usia 0-2 tahun, seperti mengenalkan bagian-bagian tubuh.
"Pendidikan seksual pada usia 0-2 tahun ini sebatas mengenal dia laki-laki atau dia perempuan, tentu dari karakteristik dan pakaian anak dapat mengenal gender," ujarnya.
Kemudian, untuk anak usia 3-6 tahun dapat diberikan pemahaman bahwa tubuhnya berharga dengan mengenalkan bagian tubuh pribadi.
Diane menuturkan, orangtua perlu menekankan kepada anaknya untuk segera melapor jika ada orang asing yang menyentuh anggota tubuh seperti mulut, bokong, dada dan alat kelamin.
Baca juga: Pendidikan Seksual Komprehensif Dinilai Efektik untuk Atasi Kekerasan Seksual
Kemudian, mengajarkan anak tentang gender, seperti peran sosial dan berperilaku serta mendorong tumbuhnya rasa percaya diri anak untuk bercerita kepada ayah dan ibunya.
"Dan ada kesepakatan dalam penggunaan gawai pada anggota keluarga, berikan parental control kepada anak-anak," ucapnya.
Kemudian untuk usia 7-10 tahun, anak-anak akan masuk dalam tahap menjelang pubertas, sehingga orangtua harus memberi tahu perubahan-perubahan fisik yang akan terjadi.
Ia mengatakan, orangtua dapat mengajarkan anak mengenai adab di kamar mandi, tidur berpisah dari ayah dan ibu serta merawat kesehatan reproduksi.
"Misalnya orangtua memberikan penjelasan apa yang dilakukan jika perempuan menstruasi dan laki-laki mimpi basah," ujarnya.
Baca juga: Ini Contoh Peran Orangtua dalam Pendidikan Seksual agar Kasus YN Tidak Terulang
Selain itu, Diane menuturkan, orangtua dapat memantau anak saat bermain dengan teman-temannya dan menjadwalkan waktu untuk diskusi sederhana.
"Bila hak anak terpenuhi pada tiap tahap usianya, mereka akan memiliki penghayatan yang positif kelak di kemudian hari," kata Diane.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.