JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengusulkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyusun dokumentasi kebencanaan yang pernah terjadi di Tanah Air untuk menjadi acuan penanganan bencana.
"Upaya cepat kita harus mendokumentasi pengalaman, merekonstruksi apa yang pernah terjadi dan jadi bahan kajian dan banding, jangan sampai lepas tidak menjadi mata rantai sebuah pengalaman sejarah dalam kita menanggulangi bencana," kata Muhadjir dalam acara acara "Penutupan Rakornas Bencana BNPB", secara virtual, Rabu (10/3/2021).
Muhadjir mengatakan, dokumentasi kebencanaan itu akan sangat membantu karena wilayah Indonesia tak bisa terlepas dari bencana alam.
Ia mencontohkan peristiwa tsunami di Aceh pada 2004 lalu yang didokumentasikan Universitas Southamptown, Inggris, untuk menjadi bahan kajian.
"Jadi begitu ada bencana (tsunami Aceh) mereka sudah mulai mendesain kira-kira apa yang bisa dia dapat sebagai sebuah legacy. Sebagai sebuah monumen dari peristiwa yang sangat mengguncangkan itu, sangat detail sekali," ujarnya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, salah satu kelemahan bangsa Indonesia adalah di bidang dokumentasi.
Oleh karenanya, ia berharap BNPB dapat menyusun dokumentasi bencana-bencana yang terjadi di Tanah Air agar menjadi bahan kajian untuk generasi berikutnya.
"Ini untuk menjadi sebuah karya besar untuk monumen, sekaligus untuk cerminan agar nanti anak cucu kita bisa belajar bagaimana kita merespons, bagaimana kita menghadapi bencana itu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.