Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Risma Ingin Tangani Pandemi Tanpa Bebani APBN Lebih Banyak Lagi

Kompas.com - 09/03/2021, 13:29 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan bahwa Kementerian Sosial ingin manjalankan strategi hadapi pandemi Covid-19 tanpa membebani lebih banyak lagi pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Risma menyebut, selain memberikan bantuan sosial pada warga yang membutuhkan, ia ingin melakukan pemberdayaan sehingga masyarakat dapat meningkatkan ekonomi di tingkat keluarga.

"Caranya adalah memberdayakan, saya besok akan ke Suku Anak Dalam, besok saya mau bawa kambing, kita serahkan pada mereka, masing-masing Kepala Keluarga (KK) masih saya usahakan untuk dapat dua pasang," jelas Risma dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: Saat Elektabilitas Risma Sebagai Calon Gubernur DKI Lampaui Anies. . .

Selain itum Risma mengatakan, Kemensos sedang mengupayakan agar jalur retribusi beras di NTT bisa mengambil dari Merauke, Papua.

Hal itu diupayakan Risma, agar harga beras bisa lebih murah di NTT. Di sisi lain, Merauke juga mendapatkan keuntungan.

"Kami akan membuat akses dari Merauke agar surplus beras kita pindah ke NTT, sehingga NTT tidak harus mengambil beras dari Jawa. Sehingga di Merauke bisa dapat pasar di NTT, tentunya pasti harus lebih murah. Ini kita coba selesaikan," papar Risma.

Menurut Risma saat ini yang dibutuhkan selain memberikan bantuan sosial (bansos) adalah membangun sistem ekonomi yang kuat hingga masyarakat di daerah, bahkan pedalaman.

Jika masyarakat difasilitasi oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomiannya, bisa membantu untuk menghadapi pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi.

Saat ini Risma mengaku Kemensos sedang memperbaiki data tentang pemberian bansos.

"Saya mencoba memperbaiki sistem dan data semaksimal mungkin dan seefektif mungkin untuk bagaimana warga yang membutuhkan lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan layanannya," katanya.

Baca juga: Dirjen PFM Kemensos: Risma Cermati Akurasi Data KPM Penerima BST

Ia mencontohkan dengan melakukan pendataan ulang pada masyarakat penerima bantuan. Jika ia ternyata sudah meninggal, Risma melanjutkan, bantuannya bisa dialihkan pada masyarakat yang lain.

"Kalau ia sudah meninggal dan kita cek di keluarga itu sudah tidak ada yang perlu dibantu. Bulan depannya (bansos) bisa digunakan untuk warga lain yang membutuhkan," pungkas Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com