Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Lokasi Banjir Sungai Citarum, BNPB Prioritaskan Logistik Siap Saji dan Evakuasi Korban yang Sakit

Kompas.com - 22/02/2021, 12:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan bantuan berupa logistik siap saji kepada para korban terdampak jebolnya tanggul Sungai Citarum, Jawa Barat.

"BNPB akan mengkoordinasikan untuk memberikan bantuan terutama untuk masyarakat yang terdampak, prioritasnya adalah logistik yang siap saji," kata Doni dalam video news rilis yang diterima Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Hal tersebut disampaikan Doni saat meninjau langsung lokasi bencana bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Senin pukul 08.00 WIB.

Baca juga: Jebolnya Tanggul Sungai Citarum Sebabkan Banjir di 4 Desa di Bekasi

Doni mengatakan, untuk logistik siap saji, BNPB akan menghimpun bantuan dari restoran dan kafe di sekitar Bandara Halim Perdanakusuma.

"Logistik kita akan menghimpun yang pertama dari sekitar Halim Perdanakusuma, restoran dan juga kafe-kafe yang ada. Untuk kita minta untuk mempercepat proses penyiapan logistik siap saji. Helikopter sudah siap, dan kesempatan pertama akan kita drop di lapangan," ungkap Doni yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Selain prioritas bantuan logistik siap saji, lanjut Doni, BNPB juga akan memprioritaskan evakuasi korban yang mengalami gangguan kesehatan.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat yang memerlukan bantuan evakuasi segera mencari lokasi helipad yang relatif lebih aman.

Baca juga: Viral Video Tanggul Sungai Citarum Jebol, Bagaimana Kondisinya?

"Evakuasi bagi mereka yang memiliki gangguan kesehatan. Jadi mohon masyarakat yang kiranya memerlukan bantuan evakuasi untuk segera mencari helipad yang relatif lebih aman agar bisa kita evakuasi dari lokasi bencana," jelasnya.

Lebih lanjut, Doni mengungkapkan prioritas juga dilakukan terhadap korban lanjut usia dan ibu hamil yang terdampak jebolnya tanggul Sungai Citarum.

Menurut dia, korban dengan kriteria di atas akan mendapatkan prioritas untuk penanganan yang lebih baik.

Sebelumnya, diberitakan bahwa pada Minggu (21/2/2021), pukul 01.00 WIB, terjadi curah hujan yang tinggi dan jebolnya tanggul sungai Citarum menyebabkan banjir di 4 desa di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Air Sungai Citarum Berubah Jadi Hitam, Penyelidikan Dilakukan

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, sebanyak lima belas kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian muka air beragam. 

Data BPBD setempat mencatat lima belas kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Telukjambe Timur, Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Batujaya, Kecamatan Cikampek, Kecamatan Tirtamulya, Kecamatan Ciampel, Kecamatan Pangkalan.

Selanjutnya Kecamatan Rawamerta, Kecamatan Jatisari, Kecamatan Banyusari, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Cimalaya Wetan, dan Kecamatan Pakis Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com