Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobilitas Saat Libur Imlek Tak Tinggi, Menkes Harap Kasus Covid-19 Tak Melonjak

Kompas.com - 20/02/2021, 12:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, mobilitas warga pada masa libur panjang Imlek tahun 2021 tidak setinggi mobilitas warga pada libur-libur panjang sebelumnya.

Ia berharap hal itu membuat peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 tidak melonjak.

"Kita bersyukur liburan Imlek kemarin relatif, kita lihat mobilitasnya tidak naik terlalu tinggi, nanti kita akan lihat dalam dua minggu ke depan dampaknya seperti apa, tapi Insya Allah tidak tinggi," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Soal Vaksinasi Mandiri, Menkes Ingatkan 4 Prinsip: Vaksin Gratis Hingga Bukan untuk Bisnis

Budi menuturkan, berdasarkan pengalaman yang ada, libur panjang yang menyebabkan mobilitas tinggi memang berpengaruh kepada meningkatnya jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19.

"Rata-rata kasus konfirmasi itu naik 30-40 persen. Kita melihat Lebaran tahun lalu seperti itu, liburan Natal tahun baru dampaknya juga tinggi sekali," ujar dia.

Oleh sebab itu, menjelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri yang akan jatuh pada bulan Mei 2021 mendatang, Budi mengimbau masyarakat agar tidak berpergian.

Baca juga: Tingginya Positivity Rate Covid-19 dan Penjelasan Menkes Budi Gunadi

Ia mengingatkan, mobilitas tinggi dapat kembali meningkatkan jumlah kasus positif Covid-19.

"Jangan sampai yang sudah kita lakukan bagus sekarang kemudian harus kita ulangi lagi, ada kenaikan kasus konfirmasi 30-40 persen lagi, ada tekanan rumah sakit lagi, ada banyak tenaga kesehatan kita yang harus terkena dan terisiko lagi, dengan cara kita membatasi pergerakan pada saat liburan nanti," kata Budi.

Sebelumnya Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo sebelumnya menyebut perlu ada evaluasi terkait kebijakan cuti dan libur nasional selama 2021.

Baca juga: Menkes: Setelah Vaksinasi, Kasus Covid-19 Tenaga Kesehatan Menurun

Menurut Tjahjo, kebijakan libur dan cuti tersebut harus mencermati perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Perlu evaluasi lagi keputusan yang sudah ada terkait libur, cuti, dan lainnya selama 2021. Sambil mencermati gelagat perkembangan Covid-19 di wilayah Indonesia," tutur Tjahjo saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (15/2/2021).

"Evaluasi nanti yang memimpin Menko PMK. Saya tunggu bagaimana keputusan rapat yang dipimpin Menko PMK atau Menko lain," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com