Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 4.000 Warga Binaan Terpapar Covid-19, 300 Orang Masih Positif

Kompas.com - 15/02/2021, 12:57 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM mengungkapkan, terdapat sekitar 4.000 warga binaan di seluruh Indonesia yang positif terpapar Covid-19.

Hal itu disampaikan Direktur Teknologi Informasi dan Kerjasama di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Dodot Adikoeswanto dalam konferensi pers bersama terkait Kerja Sama untuk Pencegahan Penyiksaan (KuPP) secara virtual, Senin (15/2/2021).

“Dari kurang lebih 4.000 sekian di seluruh Indonesia, sudah bisa sembuh 3.900. Jadi sampai dengan saat ini, data kami kira-kira tinggal 300-an orang yang masih terkonfirmasi atau positif Covid-19,” kata Dodot.

Baca juga: Berawal dari 2 Napi Sakit, Akhirnya Ketahuan 14 Warga Binaan Terjangkit Covid-19 

Ia menerangkan, apabila ada warga binaan yang positif Covid-19 berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR), pihaknya bakal berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan di tiap daerah.

Pasien yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) akan dirawat di rumah sakit rujukan.

Sementara, pasien yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) tetap berada di tahanan dan diisolasi atau dipisahkan dari tahanan lain.

“Kemudian dilakukan treatment, pemberian vitamin dan sebagainya sesuai dengan aturan yang sudah diberlakukan,” ucapnya.

Baca juga: Klaster Lapas Sukamiskin, 51 Warga Binaan dan 3 Pegawai Positif Covid-19

Di samping itu, Ditjen PAS juga melakukan langkah pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 di lapas atau rutan.

Salah satunya adalah dengan meniadakan kunjungan pihak luar kepada warga binaan secara fisik. Adapun kunjungan terhadap warga binaan dilakukan secara virtual.

Cara lainnya adalah warga binaan mengikuti proses persidangan secara virtual.

“Karena mau tidak mau, warga binaan kita sudah tidak keluar atau tidak bertemu dengan keluarga, tapi petugas pemasyarakatan tentunya juga tetap tidak berdiam diri di tempat, tapi kan keluar masuk karena sehari-hari dia tetap menjalankan tugasnya,” tutur Dodot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com