Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Ungkap Kendala Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182, Cuaca hingga Banjir

Kompas.com - 10/02/2021, 18:56 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap sejumlah kendala dalam upaya pencarian cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, kendala yang dialami tim pencarian umumnya disebabkan karena cuaca.

"Tantangan dari penemuan CVR ini kebanyakan berupa cuaca. Seperti kita ketahui dalam beberapa hari terakhir jumlah curah hujan di Pulau Jawa, khususnya di DKI Jakarta cukup tinggi," kata Nurcahyo dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: KNKT: CVR Sriwijaya Air SJ 182 Harus Ditemukan

Menurut Nurcahyo, tingginya curah hujan di Pulau Jawa, khususnya di DKI Jakarta, mengakibatkan gelombang tinggi dan berpengaruh pada arus bawah laut.

Tak hanya itu, banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa beberapa hari terakhir juga turut jadi penyebab sulitnya pencarian CVR.

Akibat dari banjir, lumpur sungai terbawa sampai ke perairan Kepulauan Seribu sehingga memperburuk jarak pandang penyelam ketika melakukan pencarian.

"Seperti kita ketahui beberapa wilayah di Pulau Jawa mengalami banjir dan lumpur-lumpur dari beberapa sungai sampai ke lokasi pencarian dan kemarin jarak pandang di bawah air sangat buruk," terang Nurcahyo.

Nurcahyo mengatakan, sejak Selasa (9/2/2021) tim pencarian telah menggunakan alat peniup lumpur untuk mengatasi persoalan ini.

Upaya pencarian CVR pun hingga saat ini masih terus dilanjutkan.

"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama kita bisa menemukan CVR ini," kata dia.

Untuk diketahui, CVR merupakan perangkat dalam black box pesawat yang merekam percakapan pilot dan kopilot dalam kokpit pesawat.

Baca juga: KNKT Minta Semua Pihak Tak Berasumsi Terkait Jatuhnya Sriwijaya Air JT 182

Sementara itu, perangkat black box lainnya yakni flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan milik Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan.

Adapun pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com