Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Donasi Plasma Konvalesen Meningkat 239 Persen

Kompas.com - 08/02/2021, 07:26 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan donasi plasma konvalesen dari penyintas Covid-19 mengalami peningkatan hingga 239 persen.

Ia mengatakan, hingga 3 Februari 2021, terdapat 14.470 plasma dari total 34 Unit Donor Daerah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) yang sudah didonasikan oleh para penyintas.

"Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan pada 12 Januari sebanyak 4.263 plasma. Itu artinya meningkat sampai 239 persen," kata Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Senin (8/2/2021).

Muhadjir mengatakan, peningkatan tersebut telah membuktikan bahwa kesadaran masyarakat penyintas Covid-19 untuk melakukan donasi telah terbentuk.

Baca juga: Tanya Jawab soal Plasma Konvalesen, Syarat Jadi Donor hingga Alur Permintaan untuk Pasien Covid-19

Selain itu, pemahaman masyarakat juga semakin terbentuk seiring makin banyaknya pembahasan di berbagai forum.

Keinginan donasi itu pun dilakukan secara pribadi baik yang difasilitasi oleh BUMN, TNI/Polri, kementerian/lembaga, maupun komunitas sosial di pusat dan daerah.

"Kebutuhan plasma konvalesen akan terus meningkat seiring peningkatan jumlah kasus positif Covid-19," kata dia.

Ia mengatakan, hal tersebut juga berpotensi meningkatnya jumlah calon donatur apabila kesembuhannya makin meningkat.

Baca juga: Dalam Satu Hari, Permintaan Plasma Darah Konvalesen di Jakarta Capai 60 Kantong

Oleh karena itu, kata dia, pelaksanaan donasi plasma konvalesen itu pun akan terus digalakkan.

"Diharapkan upaya ini meningkatkan peluang dan kecepatan kesembuhan para pasien yang ada di RS," ucap dia.

Adapun gerakan donasi plasma konvalesen telah dicanangkan secara resmi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.

Plasma konvalesen sendiri dapat membantu menyembuhkan pasien Covid-19.

Namun donasinya harus dilakukan oleh orang yang pernah terpapar Covid-19 dan telah sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com