Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Mengenang Eks KSAD Wismoyo, Diberi Sajadah Sebelum Berangkat Operasi Militer

Kompas.com - 28/01/2021, 16:24 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wafatnya mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) TNI Wismoyo Arismunandar menjadi duka mendalam bagi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Prabowo mempunyai banyak kenangan bersama Wismoyo yang hingga kini masih melekat diingatannya.

Prabowo membina hubungan dengan Wismoyo ketika masuk Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1976.

Ketika masuk Kopassandha, Wismoyo menjabat Wakil Asisten Pengaman (Waaspam) Komandan Jenderal Kopassandha dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol). Sedangkan, Prabowo masih berpangkat Letnan dua.

"Beliau adalah salah satu guru saya di TNI," ujar Prabowo, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Eks KSAD Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia


Salah satu kenangan yang sampai kini masih ia ingat adalah ketika menjelang pemberangkatan operasi militer ke Timor Timur pada akhir Oktober 1978.

Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Komandan Kompi Grup 1, baret merah.

Beberapa jam sebelum pesawat terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Wismoyo beberapa kali melempar pertanyaan mengenai kesiapan Prabowo sebelum menjalani operasi ini.

Prabowo secara spontan menjawab persiapan sudah matang, mulai dari senjata, peluru, kompas, hingga obat-obatan sudah disiapkan.

Akan tetapi, jawaban Prabowo tersebut tak menyurutkan Wismoyo untuk terus menanyakan persiapan Prabowo. Lagi-lagi, jawaban yang keluar tak sesuai harapannya.

Baca juga: Profil Eks KSAD Wismoyo Arismunandar, Ipar Soeharto dengan Karier Cemerlang di TNI AD

Tak puas dengan jawaban yang keluar dari mulut Prabowo, Wismoyo kemudian menjelaskan maksud dan tujuan pertanyaannya, yang tak lain adalah persiapan supaya Prabowo selalu dekat dan ingat Tuhan.

Terlebih, operasi ini bukan saja menjadi taruhan bagi nyawanya semata, namun juga 100 pasukan yang dibawanya.

"Kemudian beliau masuk kamar dan saat keluar beliau membawa bungkusan dan diberikan kepada saya. Dan, isi bungkusan tersebut adalah sajadah, beliau meminta saya menaruh sajadah itu dalam ransel saya selama bertugas," kata Prabowo.

Wismoyo sendiri banyak memberikan ilmu dan pengalamannya kepada Prabowo.

Salah satu nilai yang ditanamkan Wismoyo kepada Prabowo adalah filosofi disiplin adalah nafasku, kesetiaan adalah jiwaku, kehormatan adalah segala-segalanya.

"Selain itu beliau juga selalu mengingatkan ojo ngerasani wong, artinya jangan menjelekkan orang lain," kata Prabowo.

Baca juga: Eks KSAD Wismoyo Arismunandar Dimakamkan Satu Kompleks dengan Soeharto di Astana Giribangun

Wismoyo meninggal pada usia 80 tahun karena sakit yang dideritanya. Ia meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis (28/1/2021), pukul 04.29 WIB.

Sebelum dibawa ke Karanganyar, jenazah Wismoyo lebih dulu disemayamkan di kediamannya di Jalan Gempol, Nomor 10, Bambu Apus, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com