Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danrem: Banjir di Kalsel Dampak Curah Hujan yang Tinggi

Kompas.com - 20/01/2021, 17:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Kolonel Inf Firmansyah mengatakan, banjir di Kalimantan Selatan terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi.

Curah hujan tinggi itu, kata dia, terjadi pada November 2020 hingga Januari 2021.

"Kondisi banjir yang terjadi di sini adalah karena dampak curah hujan yang cukup deras di mana di bulan November 2020 sampai dengan bulan Januari 2021. Kalau kita lihat di peta, curah hujan secara keseluruhan di Kalimantan Selatan, kondisinya menengah sampai dengan tinggi," kata Firmansyah dalam konferensi pers daring yang disiarkan channel YouTube BNPB, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Menteri LHK Sebut Banjir Kalsel karena Anomali Cuaca, Bukan Susutnya DAS Barito

Ia lantas menggambarkan kondisi curah hujan November 2020 hingga Januari 2021 di Kalsel dengan beberapa warna.

Warna pertama yaitu hijau menandakan curah hujan tinggi. Kemudian, warna kuning merupakan curah hujan menengah.

"Nah kalau kita lihat hampir semua, yang dominan di Kalimantan Selatan adalah warna hijau," ujar dia.

Selain itu, kata dia, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan diguyur hujan hampir setiap hari.

Kendati demikian, dalam tiga hari terakhir, kondisi cuaca cukup cerah.

"Insya Allah kalau kondisi tetap bertahan seperti ini maka air akan semakin dapat cepat turun, reda, dan penanganan kita akan semakin cepat," kata dia.

Baca juga: UPDATE Banjir Kalsel: 21 Orang Meninggal Dunia

Selain itu, jika melihat data BMKG, beberapa wilayah di Kalimantan Selatan diperkirakan masih diguyur hujan cukup deras hingga akhir Januari.

Daerah-daerah ini di antaranya Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Tapin.

"Itu masih curah hujannya cukup tinggi. Nah ini akan menjadi kendala kami, apabila kondisi seperti sekarang ini yang sudah mulai cerah, sudah mulai reda. Tiba-tiba nanti akan hujan cukup tinggi lagi, maka akan menjadi PR sendiri bagi kami dalam rangka penanganan dampak banjir di wilayah Kalimantan Selatan," ujar dia.

Firmansyah juga merilis data terkini kondisi banjir di Kalsel di antaranya 21 orang meninggal dunia.

Adapun jumlah KK yang terdampak sebanyak 120.284, sedangkan jumlah jiwa yang terdampak banjir sebanyak 342.987 orang.

Baca juga: Banjir Kalsel, 6 Warga Masih Dinyatakan Hilang

Untuk jumlah pengungsi di berbagai tempat pengungsian ada 63.608 orang.

Firmansyah juga melaporkan, ada beberapa daerah yang terdampak banjir di antaranya Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Tapin.

"Kemudian juga ada dampak yang melanda infrastruktur yaitu ada sekitar 66.768 rumah terendam, dan jalan raya itu terendam sepanjang 18.294 meter, dan ada 21 jembatan yang mengalami kerusakan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com