Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Sistem Kesehatan Kita Bisa Lumpuh bila Kasus Covid-19 Terus Naik

Kompas.com - 12/01/2021, 17:52 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Biacara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan potensi lumpuhnya sistem kesehatan Indonesia akibat terus naiknya kasus positif Covid-19.

Sebab, terus bertambahnya kasus positif secara harian akan berimbas kepada meningkatnya keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) dan meningkatkan beban tenaga kesehatan.

"Hal ini secara langsung dapat berimbas negatif kepada keseluruhan upaya penanganan di RS itu," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: IDI: Vaksinasi Covid-19 Akan Lebih Sulit Dibanding Program Imunisasi Sebelumnya

"Apabila angka ini terus meningkat dan menyebabkan RS penuh maka sangat berpotensi menaikkan angka kematian akibat Covid-19. Sistem kesehatan kita akan lumpuh," lanjutnya menegaskan.

Selanjutnya, lumpuhnya sistem kesehatan ini dapat merugikan semua pasien, baik mereka yang terjangkit Covid-19 maupun penyakit lain.

Misalnya, Wiku mencontohkan, penderita penyakit paru atau jantung yang memerlukan pelayanan kesehatan secara berkala.

Dalam kesempatan yang sama, Wiku juga menyinggung kondisi penambahan kasus harian Covid-19 yang mengalami penambahan dalam jumlah tinggi.

Secara rata-rata, kasus harian bertambah sekitar 9.000 kasus atau 10.000 kasus setiap harinya.

"Kami ingin menyampaikan bahwa satu minggu terakhir ini merupakan minggu yang berat untuk penanganan Covid-19 di Indonesia," tutur Wiku.

"Kenapa saya katakan berat? Karena penambahan kasus harian ini berimbas negatif pada efektivitas penanganan Covid-19 di negara kita," tambahnya.

Baca juga: Selain Pernah Kena Covid-19, Ini Daftar Orang yang Tak Perlu Divaksin Menurut Ahli Mikrobiologi

Sementara itu, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah, setelah pandemi berjalan lebih dari 10 bulan.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Selasa (12/1/2021) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 10.047 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia kini mencapai 846.765 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com