Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Strategi Pengetesan Covid-19, Pelacakan dan Perawatan Harus Diperbaiki

Kompas.com - 12/01/2021, 12:52 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah tengah berupaya memperbaiki strategi penanganan pandemi Covid-19.

Menurut Budi, strategi yang harus diperbaiki yakni bagian pangkal atau hulu, yaitu pengetesan, pelacakan, perawatan, dan perubahan perilaku atau tracing, testing, treatment (3T).

"Kita lihat strategi testing, tracing, isolasi, perubahan perilaku adalah hal-hal di sisi hulu yang kita harus benar-benar perbaiki," kata Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Menkes Izinkan Perawat Tanpa Surat Tanda Registrasi Tangani Pasien Covid-19

Dari sisi pengetesan, pemerintah akan meningkatkan akses kabupaten/kota terhadap mesin PCR dan laboratorium BSL-2. Dengan demikian, pengetesan dapat lebih merata.

Selain itu, pemerintah akan melengkapi seluruh puskesmas dengan layanan rapid antigen untuk mempercepat identifikasi penularan Covid-19.

"Kita akan pastikan agar akses ke laboratorium PCR dipermudah dan dipercepat. Kita akan segera keluarkan aturan, karena WHO sudah resmikan juga, bahwa rapid antigen bisa dilakukan sampai di level puskesmas," tuturnya.

Dari sisi pelacakan, Budi mengatakan, WHO menetapkan standar bahwa diperlukan 30 ribu pelacak per 100 ribu penduduk. Selain itu, pelacak juga mesti melacak 30 kontak erat tiap pasien Covid-19 dalam kurun waktu satu minggu.

Menurutnya, jumlah pelacak di Indonesia masih jauh dari standar WHO itu.

"Untuk itu kita menghitung dari jumlah penduduk kita kira-kira dibutuhkan 80 ribu tracer," ujar Budi.

Baca juga: Menkes Minta Pasien Covid-19 yang Tak Bergejala Isolasi Mandiri di Rumah

Budi mengatakan, Kemenkes akan bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk memberdayakan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai pelacak. Dengan demikian, identifikasi masyarakat tertular Covid-19 bisa lebih cepat.

"Jadi kalau ada keluarga kita yang kena, kita bisa minta Babinsa, Bhabinkamtibmas, atau Linmas karena mereka ada terdekat di seluruh Indonesia untuk bisa melakukan tracing, at least 30 kontak eratnya yang ditemui oleh yang bersangkutan paling lama dalam waktu seminggu," jelasnya.

Selanjutnya dari sisi perawatan, ia mengatakan pemerintah sedang mencari mekanisme isolasi mandiri bagi masyarakat tidak mampu.

Menurut Budi, pemerintah akan melakukan isolasi terpusat di tingkat kabupaten/kota, serta memberikan BLT dan perlindungan terhadap PHK kepada orang yang menjalankan isolasi.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Menkes Minta Jumlah Tempat Tidur RS Ditambah

Kemudian soal perubahan perilaku, Budi menyebut Kemenkes akan bekerja sama dengan anggota PKK/BKKBN.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang abai soal protokol kesehatan, sementara kondisi para tenaga kesehatan terus tertekan.

"Saya lihat tenaga kesehatan mengeluh semua. Mereka berjuang, sebagian sudah wafat, tapi ternyata rakyat masih belum merasa penting untuk berubah perilaku. Dan itu akan menekan tenaga kesehatan makin banyak yang terpapar, makin banyak yang wafat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com