Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Gugatan Batin, Ajie Oye pun Bersedia Jadi Penyelam Sukarelawan Evakuasi Sriwijaya Air...

Kompas.com - 12/01/2021, 11:50 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (10/1/2021) pagi, Ajie Oye (58) tiba-tiba saja menerima surat tugas untuk bergabung sebagai penyelam sukarelawan.

Bukan untuk bertanding atau menyalurkan hobi menyelamnya, tetapi Ajie mendapat tugas untuk membantu operasi SAR jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1/2021) sore di perairan Kepulaun Seribu.

Tanpa tunggu lama, Ajie pun langsung terbang ke Jakarta untuk menjadi bagian dari misi kemanusiaan tersebut. Keluarganya, sudah memahami apa yang akan Ajie lakukan.

"Sebagai seorang penyelam yang sudah punya kemampuan, apa yang bisa kita sumbangkan ke negara? Apakah hanya untuk bersenang-senang?" tanya Ajie kepada diri sendiri, dikutip dari Kompas.id, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Penyelam Gabungan Polariud Evakuasi Bagian Tubuh hingga Serpihan Pesawat Sriwijaya Air

Pertanyaan itu pula yang membawa Ajie untuk ikut menjalani operasi kemanusiaan kecelakaan pesawat yang jatuh setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, Ajie mendapat tugas tersebut karena ia merupakan bagian dari 20 penyelam bersertifikat instruktur dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI).

Secara sukarela, pria tiga anak itu pun menerima tugas mulai tersebut.

Sebagai salah satu tim penyelam yang mencari para korban jatuhnya pesawat yang membawa 62 orang penumpang tersebut, Ajie pun tinggal di area JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara bersama penyelam sukarelawan lainnya.

Baca juga: Lihat Puing Pesawat SJ 182, Anggota Tim Penyelam TNI AL Sebut Mirip Peristiwa Lion Air

Tenda yang menaungi deretan kasur lipat di JICT 2 pun menjadi tempat tinggalnya selama melakukan misi pencarian korban jatuhnya pesawat itu.

Meskipun hanya tinggal beratapkan tenda dan kasur lipat, tetapi Ajie bergurau bahwa sebenarnya di lokasi tersebut lebih makmur dari rumahnya.

"Sebenarnya, di sini lebih makmur daripada di rumah," canda dia.

Mulai dari makan yang disediakan empat kali sehari hingga suplai masker dan vitamin diterima para penyelam sukarelawan, termasuk Ajie.

Terlebih saat ini situasi sedang berada di tengah pandemi Covid-19 dan banyaknya orang dari beragam tempat yang hadir di JICT 2.

Baca juga: Tim Penyelam Kopaska TNI AL Sebut Sriwijaya Air SJ 182 Hancur Berkeping-keping

Hanya saja, hingga tiga hari pencarian korban pesawat jatuh tersebut dilakukan di sekitar area Pulau Laki dan Pulau Lancang, Ajie belum bisa langsung ikut menyelam.

Selain belum ada perintah dari Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), ia juga baru saja melakukan perjalan udara sehingga berisiko bagi tubuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com