Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Temuan Seaglider yang Sempat Dicurigai Drone Laut

Kompas.com - 04/01/2021, 13:37 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan kronologi temuan seaglider oleh seorang nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, yang sempat dicurigai sebagai drone laut.

Ia menjelaskan, seaglider itu ditemukan seorang nelayan ketika sedang memancing. Benda tersebut ditemukan sekitar pukul 07.00 Wita pada 26 Desember 2020.

"Jadi, alat itu ditemukan nelayan dan ini bentuknya masih persis seperti yang ditemukan. Alatnya ada di sini (di Jakarta). Jadi ini asli yang ditemukan nelayan tersebut pada 26 Desember pukul 07.00 (Wita), di mana saat itu nelayan (sedang) memancing," ujar Yudo dalam konferensi pers yang dikutip dari Kompas TV, Senin (4/1/2021).

Setelah menemukan benda ini, nelayan itu kemudian melaporkan ke petugas Babinsa dan selanjutnya seaglider dibawa ke Koramil setempat.

Baca juga: KSAL Tegaskan Temuan di Selayar Bukan Drone Laut, tetapi Seaglider

Tak berapa lama, benda tersebut kemudian diboyong ke Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) di Jakarta untuk menjalani penelitian lebih lanjut.

Dari hasil penelitian sementara, seaglider ini terbuat dari bahan aluminium.

Benda ini memiliki kerangka dua sayap dengan diameter masing-masing berukuran 50 sentimeter.

Sementara itu, panjang tubuhnya berukuran 225 sentimeter dan mempunyai antena sepanjang 93 sentiemer.

Selain itu, di tubuh seaglider ini juga ditemukan bagian instrumen mirip kamera.

Dari pemeriksaan ini, Yudo memastikan bahwa seaglider tersebut tidak mempunyai ciri-ciri tulisan sebagai penanda negara si pembuat.

"Jadi tidak ada tulisan apa pun di sini. Kita tidak rekayasa bahwa yang kita temukan seperti itu masih persis seperti yang ditemukan nelayan tersebut," kata Yudo.

Baca juga: 4 Fakta Nelayan Temukan Drone Laut di Kepri, Sempat Dikira Rudal hingga Buatan China

Ia menjelaskan, seaglider ini hampir sama dengan argo float. Cara kerjanya yaitu diturunkan menggunakan kapal dengan kemampuan bekerja mampu turun hingga mencapai kedalaman 2.000 meter.

Seaglider mempunyai kecepatan sekitar 1.000 knot dan bisa bertahan selama sembilan hari ketika terbawa arus.

"Kemudian oli dipompa dari reservoir yang ada pelampung di sana yang mengakibatkan naik," jelas Yudo.

Sebelumnya, seorang nelayan di Kabupaten Kepulauan Selayar Selatan, Sulawesi Selatan, menemukan sebuah benda yang dicurigai sebuah drone laut.

Temuan ini kemudian membuat kehebohan yang diperbincangkan di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com