Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan Turun Dibandingkan Awal November

Kompas.com - 24/12/2020, 18:02 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut, tingkat kepatuhan masyarakat dalam terhadap protokol kesehatan menurun dalam beberapa waktu terakhir.

"Yang perlu saya sampaikan di sini adalah, tingkat disiplin masyarakat di hampir semua daerah itu mengalami penurunan," kata Doni Monardo dalam talkshow yang disiarkan akun YouTube BNPB, Kamis (24/12/2020).

Doni mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker pada hari ini menurun dibandingkan pada awal November 2020.

Baca juga: Melihat Pohon Natal Protokol Kesehatan di Surabaya, Dihiasi Masker hingga Hand Sanitizer

Ia mengatakan, pada minggu pertama November 2020, tingkat kepatuhan menggunakan masker berada pada angka 86,17 persen sebelum terus menurun hingga angka 81,06 persen pada minggu terakhir November 2020.

Tingkat kepatuhan masker sempat meningkat pada 6 Desember 2020 menjadi 81,65 persen tapi kembali turun pada hari ini menjadi 80,34 persen.

Tingkat kepatuhan dalam menjaga jarak, lanjut Doni, juga menurun dari 81,87 persen pada 1 November 2020 menjadi 76,87 persen pada hari ini.

"Puncak penurunan ini berada pada tanggal 22 November yaitu 53,57 persen, itu berada pada titik terendah, kemudian naik kembali tingkat kepatuhannya," kata Doni.

Doni pun kembali mengingatkan pentingnya menggunakan masker dan menjaga jarak agar tidak tertular Covid-19 yang menyebar melalui aerosol.

Baca juga: Pelanggar Protokol Kesehatan di Purbalingga Disanksi Masuk Keranda Mayat

Doni juga meminta publik untuk mengingatkan satu sama lain agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

"Tantangan kita ke depan dan juga hari ini adalah bagaimana kita secara kolektif bisa mengajak seluruh orang yang ada di sekitar kita patuh kepada protokol kesehatan, ini kunci utama, tidak ada lagi yang lain," ujar Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com