Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam XVII/Cendrawasih Berduka atas Wafatnya Wakil KSAD Letjen Herman Asaribab

Kompas.com - 14/12/2020, 19:12 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga besar Kodam XVII/Cendrawasih turut berduka cita atas meninggalnya Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letjen TNI Herman Asaribab, Senin (14/12/2020).

"Segenap keluarga besar Kodam XVII/Cenderawasih turut berdukacita yang mendalam," ujar Kapendam XVII/Cendrawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria dalam keterangan tertulis, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Wakil KSAD Herman Asaribab Meninggal, Sekda Papua: Almarhum Sosok yang Ramah tapi Tegas

"Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan diampuni segala khilafnya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," sambung dia.

Adapun Wakasad meninggal karena sakit. Ia sempat mendapat perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus mengatakan, setelah dinyatakan meninggal, jenazah kemudian disemayamkan di RSPAD Gatot Soebroto.

Jenazah sendiri bakal diterbangkan ke Jayapura, Papua. Herman akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Trikora Waena.

Baca juga: Wakil KSAD Letjen TNI Herman Asaribab Meninggal Dunia akibat Sakit

"Rencananya akan dimakamkam, diterbangkan ke Jayapura di TMP (Taman Makan Pahlawan)," kata Nefra.

Diketahui, pria kelahiran 10 Juni 1964 ini sebelumnya menjabat Panglima Kodam XVII/Cendrawasih.

Belum lama, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menariknya untuk mengisi posisi Wakasad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com