Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Sebut Transparansi Kunci Raih Kepercayaan Publik di Masa Pandemi

Kompas.com - 10/12/2020, 10:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, transparansi merupakan salah satu kunci dalam menerapkan demokrasi dan meraih kepercayaan masyarakat, utamanya di masa pandemi Covid-19.

Pernyataan ini disampaikan Retno Marsudi saat memberi sambutan dalam Bali Democracy Forum, Kamis (10/12/2020).

"Ini akan menjadi dasar kepercayaan antara masyarakat dan pemerintahnya. Transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik," kata Retno.

Baca juga: Menlu Retno: Demokrasi Tawarkan Harapan Pulih dari Pandemi Covid-19

Menurut dia, demokrasi harus memberikan ruang untuk dialog yang bermakna, utamanya dalam pembuatan kebijakan.

Khususnya, kebijakan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat selama pandemi Covid-19.

Retno mengungkapkan, studi atas respons pandemi di masa lalu menunjukkan bahwa orang-orang lebih cenderung mematuhi langkah-langkah kesehatan darurat.

Terutama jika mereka merasa terlibat dalam pengambilan keputusan atas kebijakan yang diambil pemerintah.

Di Indonesia, kata dia, dibentuk komite khusus untuk penanganan Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi.

Baca juga: Cerita Menlu Retno Komunikasi Tiap Jam dengan Menlu China untuk Pastikan Kedatangan Vaksin Covid-19

Komite tersebut, kata dia, setiap hari memberikan update dan laporan tentang bagaimana situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Termasuk keterlibatan semua pemangku kepentingan juga merupakan faktor kunci lain dalam membangun kepercayaan," kata dia.

Retno mengatakan, peranan media dan organisasi masyarakat sipil di Tanah Air juga sangat membantu dalam mengawasi kinerja pemerintah dalam penanganan pandemi.

Salah satunya adalah inisiatif pengawasan masyarakat sipik tersebut melalui Kawal Covid-19.

"Bersama-sama, kami terus mempromosikan transparansi dan partisipasi publik dalam memulihkan kepercayaan sosial dan memastikan bahwa demokrasi terus berjalan selama masa pandemi ini," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com