Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romo Magnis: Jika Indonesia Ingin Majukan Moderasi Agama, Perhatikan Hal Ini

Kompas.com - 25/11/2020, 14:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh Katolik Franz Magnis Suseno mengingatkan Indonesia agar memperhatikan tiga hal jika benar-benar ingin memajukan moderasi beragama dalam konteks kemajemukan.

Adapun tiga hal yang ia maksud adalah terkait masyarakat, tokoh agama, dan negara.

"Saya merasa kalau moderasi agama itu mau kita majukan, maka kita harus memperhatikan tiga dataran. Satu itu masyarakat, yang kedua itu tokoh agama, yang ketiga itu negara. Tiga-tiganya harus belajar sesuatu," kata Magnis dalam Colloquium Tokoh Agama bertajuk "Kerukunan dan Moderasi Beragama dalam Konteks Kemajemukan Indonesia" yang diselenggarakan Kementerian Agama, Rabu (25/11/2020).

Baca juga: Komnas HAM: Kasus Pelanggaran Hak Kebebasan Beragama Meningkat Tiap Tahun

Pertama, masyarakat harus belajar mengenal bahwa setiap agama memiliki perbedaan.

Menurut Romo Magnis, setiap masyarakat semestinya tidak bisa menganggap bahwa semua agama sama di mata mereka.

Sebaliknya, masyarakat seharusnya memiliki kemampuan untuk meyakini agamanya sendiri tanpa meremehkan atau dengan menghormati keyakinan agama lain.

"Untuk itu diperlukan kemampuan komunikasi dengan enak dan rileks dengan orang-orang yang berkeyakinan lain. Itu sebenarnya kemampuan yang tidak perlu diimpor," ujar Romo Magnis.

"Itu sudah ada, orang Indonesia sudah tahu bahwa orang yang ada di dekatnya atau sekitarnya pasti memiliki keyakinan atau agama yang berbeda," kata dia.

Baca juga: FKUB Itu Rumah Ke-Indonesia-an, Tak Ada Dominasi Antar Umat Beragama

Hal kedua yaitu mengenai tokoh agama yang menurutnya memiliki peranan besar memajukan moderasi beragama di Indonesia.

Oleh karena itu, Romo Magnis menyampaikan tiga harapannya untuk para tokoh agama di Indonesia.

Pertama, ia meminta agar para tokoh agama di Indonesia belajar berhenti bicara buruk tentang agama lain.

"Kita tidak boleh juga bicara jelek tentang tokoh agama, begitu juga tidak omong jelek tentang agama lain. Penting itu," ucapnya.

Kemudian, ia juga mengajak para tokoh agama untuk semakin dapat meyakini kebenaran agamanya sendiri, dengan tidak merendahkan agama lain.

Menurut pandangannya, arti kebersamaan itu bukan dengan cara meyakini agama sendiri dan mencemooh keyakinan lain. Melainkan, setiap tokoh agama harus meyakini agama sendiri dan menghormati perbedaan.

Baca juga: Wapres Sebut Cita-cita Bangsa Indonesia adalah Kerukunan Umat Beragama

Lanjut dia, para tokoh agama diharapkan berhenti membuat sekat-sekat antara umatnya dengan umat lain.

"Bahwa di Indonesia, pada garis besar toleransi itu begitu baik, itu dinilai ketika orang saling kenal lalu tidak ada masalah. Meski dia beda agama, tapi kalau dibikin sekat-sekat, misalnya di sekolah anak belajar jangan bergaul dengan orang beragama lain, itu bisa jadi gawat, sulit disembuhkan," tutur rohaniwan Katolik sekaligus budayawan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com