Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Kasus Covid-19 Capai 5.000 Per Hari Bukan Hal Mengejutkan

Kompas.com - 15/11/2020, 16:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, tambahan kasus baru Covid-19 dengan jumlah lebih dari 5.000 di Indonesia sejak Jumat (13/11/2020) lalu bukan sesuatu yang mengejutkan.

Menurut dia, tambahan kasus 5.000 orang per hari dalam pemodelan epidemiologi, hanya setengah dari estimasi paling rendah kasus harian di Indonesia yang mencapai 10.000.

"Itu bukan suatu hal yang mengejutkan. Oleh karena itu kenapa fungsi pemodelan itu ada. Dalam epidemologi untuk estimasi setidaknya yang paling rendah di Indonesia berapa sih. Estimasi epidemiologi yang terendah itu ya di 10.000 kasus Indonesia," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Dunia Alami Second Wave, Wiku Ingatkan Bahaya Covid-19 Tanpa Gejala

Dia menjelaskan, ada dua faktor yang menyebabkan kasus harian di Indonesia masih tinggi. Pertama, cakupan tes yang masih di atas 10 persen telah berlangsung lebih dari empat bulan hingga kini.

Hal itu berarti, masih sangat besar kemungkinan orang yang membawa virus, tetapi belum terdeteksi.

"Dan itu berbulan-bulan. Artinya mereka terus menyebarkan, sebagian mungkin akhirnya sakit, ada juga yang meninggal, tapi yang jelas sebagian dari mereka lebih besar kemungkinan terus menyebarkan pola eksponensial," ujar dia.

Faktor kedua adalah bahwa belum maksimalnya strategi pengendalian Covid-19 di Indonesia. Dicky menyebutkan, hingga kini masih banyak kerumunan atau keramaian di Indonesia yang menjadi pemicu adanya penambahan kasus.

Hal ini yang menurutnya, menyebabkan gelombang pertama kasus Covid-19 di Indonesia belum selesai.

"Kurva kita terus meningkat, dari kumulatif confirm case, maupun kumulatif confirm death-nya Indonesia itu meningkat dengan meyakinkan. Ini yang selalu saya sampaikan, kita ini gelombangnya naik terus kayak ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali," terang dia.

Karena itu, ia meyakini bahwa hingga kini strategi pengendalian Covid-19 di Indonesia belum efektif.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Harus Disimpan di Suhu Super Dingin, Begini Distribusinya

Dalam dua hari terakhir yaitu Jumat dan Sabtu kemarin, tambahan kasus Covid-19 di Indonesia tembus angka 5.000 per hari. Jumat lalu tercatat 5.444 kasus dan Sabtu kemarin 5.272 kasus baru Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com