Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Sebut Ketimpangan Distribusi Dokter Jadi Tantangan Terbesar Kesehatan Nasional

Kompas.com - 25/10/2020, 11:22 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini distribusi dokter dan tenaga kesehatan yang timpang menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan nasional.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir di acara 'A Grande Indonesian Medical Virtual Choir/Music Jamming' dalam rangka peringatan Hari Dokter Indonesia ke-70, Sabtu (24/10/2020).

"Tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan nasional selain pandemi Covid-19 adalah distribusi dokter dan tenaga kesehatan yang masih timpang," kata Muhadjir dikutip dari siaran pers, Minggu (25/10/2020).

Muhadjir mengatakan, di beberapa daerah khususnya di 62 kabupaten Daerah Terpencil, Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) keberadaan dokter dan tenaga kesehatan masih kurang.

Baca juga: Menko PMK Akui Rokok Penghasil Devisa Tertinggi, tetapi Sebabkan Kerugian Kesehatan yang Besar

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pemerataan dokter dan tenaga medis itu adalah dengan melakukan program Nusantara Sehat.

Program tersebut, kata dia, berbasis tim dan individu dengan menempatkan para dokter dan tenaga kesehatan itu di berbagai daerah di Tanah Air.

"Harapannya agar masalah pemerataan dan pembangunan kesehatan nasional dapat terselesaikan," kata dia.

Muhadjir mengatakan, partisipasi dokter dan tenaga kesehatan baik dokter muda maupun dokter senior untuk bersedia ditempatkan di DTPK merupakan keharusan.

Oleh karena itu, ia pun berharap para dokter dan tenaga kesehatan bisa ikhlas serta bersedia untuk menjamin kesehatan masyarakat di daerah-daerah.

Baca juga: Menko PMK: Rokok Salah Satu Penghambat Pembangunan Manusia di Indonesia

"Tentu saja ini tidak akan bisa seperti yang kita harapkan tanpa adanya kesediaan, keikhlasan dari para dokter untuk menyediakan diri, untuk berpartisipasi, untuk ikut menanggung beban dari yang menjadi tanggung jawab pemerintah ini," kata dia.

Supaya bisa mencapainya, kata dia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun sangat penting dan berperan banyak dalam mendukung program distribusi dokter tersebut.

Selain itu, pendekatan pentahelix yang melibatkan banyak pihak pun dibutuhkan untuk menyukseskan pembangunan kesehatan nasional.

Sementara itu, pada masa pandemi Covid-19 ini, kata dia, dokter dan tenaga kesehatan harus terus didukung berbagai kebutuhannya agar selamat dalam menjalankan tugas.

"Ini merupakan tugas yang tidak ringan, bahkan ada beberapa yang harus terinfeksi serta sebagian lagi sampai meninggal dunia. Semua support harus diberikan kepada dokter pertama-tama, bukan kepada yang lain. Sebagaimana dalam perang, yang berada di garis depan harus mendapatkan support penuh dari mereka yang di belakang garis depan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com