JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Medis Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Soejono mengatakan, warga lanjut usia (lansia) yang terjangkit Covid-19 biasanya tidak memiliki gejala khas Covid-19.
Menurut dia, tidak adanya gejala yang khas Covid-19 menjadi salah satu hal yang bisa berakibat fatal pada kondisi para lansia.
"Karena gejala yang spesifik pada kelompok ini biasanya tidak jelas. Kalau kita kenal selama ini biasanya gejala covid itu kan ada sakit tenggorokan, ada demam, ada batuk, kemudian berat bisa sesak ya," kata Soejono dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: 70 Persen Tempat Tidur ICU Khusus Covid-19 di Jakbar Telah Terpakai
"Nah pada kelompok usai lanjut ini sayangnya gejala-gejala itu sering kali tidak muncul," ujar dia.
Soejono mengatakan, gejala yang sering muncul pada lansia yang terjangkit Covid-19 antara lain kehilangan nafsu makan.
Kemudian kehilangan kesadaran, dan adanya perubahan prilaku yang ternyata menjurus pada penyakit lain.
"Atau tiba-tiba dia mengalami perubahan prilaku, atau tiba-tiba kesadarannya berubah. Jadi gejalanya khas," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, kelompok lansia dan orang yang mempunyai penyakit penyerta atau komorbid, termasuk dalam kelompok berisiko tinggi jika terpapar Covid-19.
“Angka kematian lansia dan komorbid mencapai 80-85 persen. Tinggi sekali,” kata Doni, dalam Bincang-bincang Spesial Media Bertanya di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Baca juga: Positif Covid-19 di Kebumen Tembus 1.005 Orang, Hanya 4 Kecamatan Zona Hijau
Lebih lanjut, Doni mengatakan, lansia dan komorbid yang positif Covid-19 harus terdeteksi dan ditangani secepatnya. Sebab, perubahan kondisi gejala sedang ke berat pada tubuh pasien Covid-19 dapat berlangsung sangat cepat.
"Perubahan dari gejala ringan ke sedang membutuhkan proses lebih dari seminggu. Sedangkan perubahan dari kondisi sedang ke berat atau buruk sangat cepat, hanya sekitar satu jam saja," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.