Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundur dari Satgas Covid-19, Akmal Taher Kecewa "Tracing" dan "Testing" Belum Diutamakan

Kompas.com - 25/09/2020, 21:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus dokter spesialis urologi Akmal Taher mengungkapkan alasan pengunduran dirinya sebagai Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Dia mengonfirmasi bahwa belum maksimalnya proses tracing dan testing Covid-19 membuatnya merasa tidak dapat melanjutkan tugas sebagai bagian tim Satgas.

"Ya benar (kecewa kondisi tracing dan testing). Artinya, saya membayangkan itu yang mendapat prioritas betul ya. Testing dan tracing ya terutama," ujar Akmal ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (25/9/2020) malam. 

"Saya lihat arahnya saat ini, sekarang ini, testing dan tracing belum menjadi strategi utama. Sementara itu, kalau saya berpendapat semestinya itu menjadi strategi utama," kata dia.

Baca juga: Akmal Taher Mengundurkan Diri, Satgas Covid-19 Cari Penggantinya

Akmal menilai, untuk menangani Covid-19 di Indonesia tak cukup hanya dengan pencegahan.

Langkah mencegah penularan lewat perilaku 3 M atau memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun memang sudah seharusnya menjadi kewajiban.

"Tapi itu saja tidak cukup. Sebab apa, sebab kita mesti dapatkan pasien positif-nya supaya kita bisa isolasi dia agar tak terjadi penularan," ucap Akmal.

"Sekarang malah yang kurang itu mendapatkan yang positif-positif dan ada di masyarakat. Kita mesti cari. Harus aktif dicari," kata dia.

Akmal pun mengaku tidak bisa secara detail menggambarkan situasi penanganan Covid-19 oleh pemerintah.

Hanya saja, dia menekankan agar perkembangan tracing dan testing senantiasa dikejar.

"Jadi ya memang perkembangannya mesti agak cepat ya mengejarnya. Karena kalau kita cukup lama, kita tidak dapat cukup banyak (pasien positif)," ujar Akmal.

"Padahal kita harus isolasi dan memutus rantai penularan. Saya tidak bisa detailkan tapi situasi dan kondisinya barangkali lebih baik saya kerjakan itu di luar sambil saya kembali mengajar," kata Akmal.

Baca juga: Akmal Taher Mundur dari Satgas Covid-19

Meski demikian, Akmal mengaku siap membantu Satgas Penanganan Covid-19 tetapi tidak menjalankan program Satgas. 

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo membenarkan pengunduran diri Akmal Taher dari posisi Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Doni menjelaskan alasan pengunduran diri Akmal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com