JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Riskiyana Sukandhi Putra mengatakan, masyarakat yang sedang sakit sebaiknya memakai masker bedah.
Namun, sakit yang dimaksud bukan berarti positif Covid-19.
"Untuk yang sedang sakit kami sarankan memakai masker medis. Sakit di sini tidak harus positif Covid-19," ujar Riski dalam talkshow daring yang ditayangkan di YouTube BNPB, Kamis (13/8/2020).
"Melainkan kalau dia merasa badannya demam atau sedang flu, ya sebaiknya memakai masker medis," kata Riski.
Baca juga: Kemenkes: Pemakaian Masker Kain Maksimal Hanya Empat Jam
Masker bedah disebut lebih aman untuk melindungi orang yang sedang sakit.
Hal ini, kata dia, perlu dilakukan agar penyakit dalam tubuh individu tak mengontaminasi orang lain di masa pandemi.
Selain itu, masker bedah juga melindungi orang sakit dari potensi terpapar virus atau bakteri lain.
Menurut Riski, secara umum ada tiga jenis masker yang dipakai untuk mencegah penularan Covid-19 di masa pandemi.
"Ketiganya yakni masker N95 yang banyak digunakan tenaga medis, masker bedah yang juga digunakan tenaga medis, dan masker kain yang dipakai masyarakat umum," katanya.
"Tiga jenis masker ini dipakai menurut keperluan dan kepentingannya," kata Riski.
Baca juga: Kemenkes Jelaskan 5 Langkah Aman Memakai Masker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.