Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eijkman Targetkan Kandidat Vaksin Covid-19 Tersedia Awal 2021

Kompas.com - 02/08/2020, 12:58 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menargetkan kandidat vaksin penangkal Covid-19 asli Indonesia sudah tersedia pada awal 2021.

"Awal tahun depan, kita harus ada dan kelihatannya bisa ada," ujar Wakil Kepala Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo dalam diskusi virtual, Minggu (2/8/2020) siang.

Adapun, bibit vaksin Covid-19 asal Indonesia sendiri tengah dikerjakan secara mandiri dengan sub unit protein.

Menurut Herawati, sub unit protein ini bekerja dengan mengambil bagian tertentu dari virus tersebut yang nantinya akan dipergunakan sebagai antigen dan dapat merangsang di tubuh manusia.

Sembari menunggu hasil dari kandidat tersebut, pihaknya juga terus bekerja secara inparalel dengan melakukan penelitian terhadap beberapa platform lainnya.

Hal itu dilakukan agar penelitian tersebut bisa mendapatkan kandidat vaksin yang terbaik. Mengingat, kebutuhan vaksin Covid-19 bersifat mendesak.

"Di Indonesia ada beberapa platform berbeda dan menurut saya itu bagus sekali karena kita betul-betul, juga dunia, mana yang paling bagus dan bisa merangsang antibodi," kata dia.

Baca juga: 3 sampai 4 Bulan Lagi Vaksin Covid-19 Tersedia di Australia Selatan

Di sisi lain, Herawati mengakui bahwa informasi mengenai penelitian vaksin Covid-19 sudah tidak bisa lagi ditutup-tutupi.

Sebaliknya, perkembangan uji klinis hingga teknologi perlu disebarkan agar mendapatkan hasil yang terbaik dan bisa digunakan secepatnya.

"Sehingga kita bisa mengetahui vaksin-vaksin mana yang kira-kira memiliki kemungkinan untuk nantinya bisa digunakan secara cepat," katanya.

Diketahui, untuk menangani Covid-19 secara mandiri, Indonesia mengembangkan calon vaksin bernama Merah Putih.

Kerja sama penelitian vaksin tersebut dilakukan antara Lembaga Eijkman, LIPI, Bio Farma, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Tim Percepatan Vaksin Nasional yang terdiri dari Kemenristek, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com