Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugur di Kongo, Prajurit TNI Rama Wahyudi Naik Pangkat Satu Tingkat

Kompas.com - 03/07/2020, 11:33 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Almarhum prajurit TNI, Pelda Anumerta Rama Wahyudi, mendapat kenaikan pangkat satu tingkat setelah gugur saat menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Rama Wahyudi sebelumnya berpangkat serma dan kini menjadi pelda.

Selain kenaikan pangkat, yang bersangkutan pun diberi hak-hak sebagai prajurit yang gugur saat bertugas.

"Langsung sudah hari ini beres semuanya termasuk di antaranya kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi. Kemudian hak-hak beliau baik yang dari dalam negeri maupun dari hak yang (dari) PBB sudah termasuk semuanya include," ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagaimana dikutip Antara, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: TNI: PBB Minta Pemerintah Kongo Usut Tewasnya Serma Rama

Adapun jenazah Rama Wahyudi telah melewati upacara pelepasan yang dipimpin Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang di Hangar Skuadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (3/7/2020) pagi.

Selanjutnya, jenazah Rama Wahyudi diterbangkan ke Pekanbaru, Riau, sekitar pukul 08.20 WIB dengan menggunakan pesawat C-130 Hercules TNI AU.

Di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru jenazah Ramah Wahyudi akan disambut Pangdam 1/BB Mayjen TNI Irwansyah bersama Forkompinda.

Kemudian, jenazah Rama Wahyudi akan disemayamkan di rumah duka Jalan Garuda Sakti KM 6, Pekanbaru dan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, Pekanbaru, dengan tata upacara militer yang dipimpin oleh Pangdam I/BB sekitar pukul 14.30 WIB.

Baca juga: Panglima TNI Lepas Jenazah Rama Wahyudi, Prajurit yang Gugur di Kongo

Sementara itu, pihak TNI juga mengonfirmasi bahwa satu prajurit TNI lainnya, Pratu Syafii Makbul saat ini sudah pulih setelah mengalami luka pada peristiwa yang sama.

Rama Wahyu gugur setelah mengalani serangan yang dilakukan kelompok bersenjata yang terjadi di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika, Senin (22/6/2020), pukul 17.30 waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com