Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Bhayangkara, Polri Diminta Lebih Serius Tangani Kejahatan Siber

Kompas.com - 01/07/2020, 09:46 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap agar Polri dapat lebih serius dalam menangani persoalan kejahatan siber ke depan.

Pasalnya, ancaman kejahatan di dunia maya cukup luas, mulai dari pencurian uang, pembobolan data, predator seksual, hingga penyebaran informasi tidak benar atau hoaks.

"Terkait kejahatan siber ini kita harus makin hati-hati karena banyak jenisnya," kata Sahroni menanggapi HUT ke-74 Bhayangkara dalam keterangan tertulis, Rabu (1/7/2020).

Menurut dia, keberadaan Direktorat Tindak Pidana Siber yang berada di bawah Bareskrim Polri saat ini harus diperkuat. Hal itu untuk memberikan perlindungan yang lebih baik dari potensi kejahatan siber yang akan terjadi.

"Mudah-mudahan unit ini dapat bermanfaat secara optimal dalam menangani kejahatan di dunia siber," imbuh dia.

Lebih jauh, ia menilai, kinerja Polri dalam beberapa waktu terakhir sudah cukup baik, terutama dalam hal pengungkapan kasus narkoba.

Sejak Januari-Juni 2020, Polri telah berhasil menggagalkan upaya peredaran 6,9 ton narkoba.

Baca juga: HUT Ke-74 Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Humanis tetapi Tegas

Rinciannya, sabu sebanyak 3,52 ton, ganja sebanyak 3,35 ton, tembakau gorila sebanyak 55,26 kilogram, dan 552.427 butir pil XTC.

Total, terdapat 19.468 kasus yang telah diungkap dengan 25.526 tersangka.

Kasus terbaru yang berhasil diungkap yaitu terkait penggagalan penyelundupan 71 kilogram sabu dengan modus pengiriman bantuan sembako Covid-19 di Pekanbaru dan Jakarta pada Mei 2020 lalu.

"(Selain itu) baru-baru ini polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional dengan barang bukti narkoba hampir satu ton. Bayangkan akan seperti apa masyarakat kita kalau sabu sebanyak itu sampai nyampe ke masyarakat," kata politikus Partai Nasdem itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com