Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Kelihatannya Masyarakat Euforia, Tak Peduli Protokol Kesehatan

Kompas.com - 12/06/2020, 21:43 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan, saat ini masyarakat terlihat euforia walau masih pandemi Covid-19 karena merasa pintu yang selama ini ditutup berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dibuka.

Padahal, kata dia, masyarakat justru seharusnya lebih ketat melaksanakan protokol kesehatan untuk menghadapi tatanan baru yang akan diterapkan.

"Kelihatannya sekarang masyarakat euforia karena pintunya dibuka, lantas masyarakat seperti tidak lagi (peduli) padahal justru harus lebih ketat laksanakan protokol kesehatan," ujar Ma'ruf saat menghadiri acara Halalbihalal Majelis Ulama Indonesia se-Indonesia secara daring, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: Wapres: Kita Harus Siap Hadapi New Normal

Ia mengatakan, saking euforianya, masyarakat seperti tak peduli lagi terhadap protokol kesehatan berupa physical distancing atau menjaga jarak hingga tidak mengenakan masker.

Bahkan, kata dia, ada masyarakat yang menolak melakukan tes, mengusir petugas medis yang akan melakukan tes, hingga mengambil jenazah Covid-19 secara paksa.

"Ini bahayanya akan semakin besar, makanya bagaimana hindari bahaya Covid-19 perlu pimpinan MUI memberikan pemahaman tentang pentingnya protokol kesehatan," kata dia.

Baca juga: Pertama Sejak Wabah Covid-19, Maruf Amin Shalat Jumat di Masjid Istana Wapres

Ma'ruf menyampaikan, tatanan baru atau new normal yang akan diterapkan adalah untuk menghindari dua bahaya yang saat ini dihadapi, yakni Covid-19 dan ancaman keterpurukan ekonomi yang pemulihannya akan sangat sulit.

Ia pun berharap masyarakat dapat menyadari pentingnya protokol kesehatan pada era new normal dan tidak euforia menyambut itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com