Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Jokowi Ajak Masyarakat Tingkatkan Imun di Tengah Pandemi

Kompas.com - 07/06/2020, 14:48 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berolahraga di area Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (7/6/2020) pagi.

Jokowi mengenakan jaket merah dan keluar Istana sekitar pukul 07.30 WIB.

Ia berolahraga di sekitar Istana Kepresidenan bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis.

"Pagi hari ini saya bersama-sama dengan Panglima TNI dan Kapolri lari pagi, jogging, bersama-sama dalam rangka menjaga kesehatan. Pada saat pandemi Covid-19 seperti ini, (menjaga) kesehatan itu perlu," ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Biro Pers Sekretariat Presiden, Minggu (7/6/2020).

Baca juga: Presiden Jokowi Minta New Normal Diterapkan secara Hati-hati

Jokowi berharap masyarakat turut berolahraga untuk menjaga kesehatan.

Terlebih, saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi di Tanah Air sehingga masyarakat harus meningkatkan imunitas tubuhnya.

Menurut Jokowi, apabila masyarakat rajin berolahraga dan menjaga kesehatan, maka imunitas akan meningkat sehingga bisa terhindar dari virus tersebut.

"Kita harapkan dengan berolahraga imunitas menjadi lebih meningkat, kesehatan menjadi lebih baik. Saya mengajak masyarakat untuk berolahraga dan meningkatkan kesehatan serta imunitas kita," kata dia.

Adapun Jokowi bersama Panglima TNI dan Kapolri berolahraga dengan berjalan santai mengelilingi Kebun Raya Bogor.

Baca juga: Menko PMK: New Normal Bukan Berarti Seenaknya

Mereka juga terlihat mengenakan masker dan tetap saling menjaga jarak.

Dari gerbang Istana, ketiganya melintasi Taman Meksiko menuju ke jembatan merah dan jembatan putih.

Setidaknya, Jokowi berkeliling sejauh 3,5 kilometer yang berakhir di pintu coklat Istana Kepresidenan Bogor selama 30 menit.

Usai berolahraga bersama, Jokowi juga mengajak Panglima TNI dan Kapolri berbincang santai dan menikmati teh di veranda Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com