Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akan Dilanjutkan sampai Surabaya

Kompas.com - 29/05/2020, 13:18 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan dilanjutkan sampai ke Surabaya. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Arahan Presiden, agar lebih ekonomis, untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung, tapi sampai Surabaya," kata Airlangga usai rapat kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi lewat video conference, Jumat (29/5/2020).

Dengan rencana ini, maka rencana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya batal karena sudah diintegrasikan dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Diintegrasikan," kata dia.

Baca juga: Kabar Terbaru Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Sudah 48,3 Persen

Airlangga menyebutkan, integrasi dua proyek ini dilakukan agar lebih ekonomis. Sebab, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga telah menelan banyak biaya karena mengalami keterlambatan pengerjaan selama setahun.

Airlangga berharap, dengan integrasi proyek ini, akan ada tambahan konsorsium baru yang akan terlibat.

"Diusulkan agar konsorsium bisa ditambah dari konsorsium dari Jepang," ucap Airlangga.

Realisasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 48,3 persen sampai 14 Mei lalu.

Baca juga: Dilema Kereta Cepat, 36 Menit Sampai Bandung, Tapi Cuma di Pinggiran

Perkembangan pembangunan proyek infrastruktur konektivitas ini ditargetkan mencapai 70 persen pada akhir 2020.

Dengan demikian, target penyelesaikan konstruksi fisik pada 2021 mendatang dapat terlaksana.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan, disbursement atau pengeluaran yang digelontorkan untuk proyek ini hingga 30 Aprill 2020 senilai 2,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 35 triliun.

Agar dapat selesai tepat waktu, proyek ini pun tetap dikerjakan meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com