"Arahan Presiden, agar lebih ekonomis, untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung, tapi sampai Surabaya," kata Airlangga usai rapat kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi lewat video conference, Jumat (29/5/2020).
Dengan rencana ini, maka rencana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya batal karena sudah diintegrasikan dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Diintegrasikan," kata dia.
Airlangga menyebutkan, integrasi dua proyek ini dilakukan agar lebih ekonomis. Sebab, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga telah menelan banyak biaya karena mengalami keterlambatan pengerjaan selama setahun.
Airlangga berharap, dengan integrasi proyek ini, akan ada tambahan konsorsium baru yang akan terlibat.
"Diusulkan agar konsorsium bisa ditambah dari konsorsium dari Jepang," ucap Airlangga.
Realisasi pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 48,3 persen sampai 14 Mei lalu.
Perkembangan pembangunan proyek infrastruktur konektivitas ini ditargetkan mencapai 70 persen pada akhir 2020.
Dengan demikian, target penyelesaikan konstruksi fisik pada 2021 mendatang dapat terlaksana.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan, disbursement atau pengeluaran yang digelontorkan untuk proyek ini hingga 30 Aprill 2020 senilai 2,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 35 triliun.
Agar dapat selesai tepat waktu, proyek ini pun tetap dikerjakan meskipun di tengah pandemi Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/29/13180021/kereta-cepat-jakarta-bandung-akan-dilanjutkan-sampai-surabaya