Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas: Warga yang akan Kembali ke Jakarta Harus Unduh Aplikasi BLC

Kompas.com - 26/05/2020, 19:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat yang berencana kembali ke Jakarta usai pulang kampung diharuskan mengunduh aplikasi Bersatu Lawan Covid (BLC) di ponselnya.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, aplikasi tersebut harus diunduh selain mengisi surat keterangan bagi masyarakat pelaku perjalanan.

"Khususnya pelaku perjalanan, harus (mengunduh aplikasi BLC)," kata Wiku dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (26/5/2020).

Aplikasi BLC akan membantu integrasi data untuk mengetahui peta risiko kondisi Covid-19 di suatu daerah.

Baca juga: Aplikasi Bersatu Lawan Covid, Akses Data hingga Pantau Pasien Bisa Lebih Mudah

Aplikasi tersebut juga memudahkan petugas mengecek siapa saja warga yang bisa masuk ke Jakarta, karena hanya perlu memindai lewat QR code.

Melalui aplikasi itu pula, petugas bisa langsung mengetahui apakah warga yang bersangkutan bisa melanjutkan kembali ke Jakarta atau tidak.

"Sistem (di aplikasi) ini akan otomatis memverifikasi apa yang ada sehingga mudah untuk petugas di lapangan dan para pelaku perjalanan cukup menunjukkan HP," kata dia.

Masyarakat yang mengunduh aplikasi BLC menjadi salah satu bentuk keterlibatan mereka dalam menggambarkan peta risiko Covid-19 yang ada di sekitarnya.

Baca juga: Demi Transparansi, Gugus Tugas Covid-19 Luncurkan Bersatu Lawan Covid

Dalam aplikasi tersebut, sistem seluruh data Covid-19 di Indonesia menjadi satu dan bisa diketahui dengan mudah.

Beberapa hal yang bisa dimasukkan dalam aplikasi tersebut antara lain adalah status kesehatan, nomor induk kependudukan (NIK), dan identitas lainnya, termasuk nomor telepon.

Selain itu, masyarakat juga bisa mengkonsultasikan kesehatannya melalui aplikasi tersebut.

"Semakin banyak yang mengunduh aplikasi, maka akan semakin tajam analisis risikonya karena semua orang bisa menyampaikannya di situ. Data pasien semua ada di situ, tanpa nama," kata dia.

Adapun aplikasi BLC dapat diunduh secara gratis di android dan iOS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com