Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bisa Alami Pandemi Covid-19 Gelombang Kedua jika Pemerintah Lalai

Kompas.com - 14/04/2020, 14:26 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, Indonesia bisa saja mengalami pandemi virus corona atau Covid-19 gelombang kedua.

Hal itu, kata dia, terjadi jika masyarakat dan pemerintah lalai saat terjadi penurunan jumlah kasus pasien terinfeksi virus corona.

"Bisa saja (pademi gelombang kedua). Di mana-mana juga bisa. Misalnya sudah turun ya kita harus melakukan penekanan," kata Pandu pada Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Pandu menjelaskan, pandemi gelombang kedua terjadi saat ada penurunan jumlah kasus pasien positif Covid-19.

Baca juga: Puncak Pandemi Covid-19 Diprediksi Terjadi pada Pertengahan Mei

Namun, tiba-tiba terjadi lagi pelonjakan jumlah pasien. Kondisi itulah, menurut Pandu, yang disebut pandemi Covid-19 gelombang kedua.

"Nanti ada penurunan. kalau sudah terjadi penurunan, kita lalai kita enggak waspada itu bisa naik lagi," kata Pandu.

"Yang disebut gelombang kedua itu yang disebut gelombang pertamanya sudah selesai sudah ada penurunan," ujar dia.

Oleh karena itu, Pandu berharap pemerintah dan masyarakat tidak lalai dalam menghadapi Covid-19.

Baca juga: Jelang Ramadhan, MUI Imbau Masyarakat Tidak Mudik

Salah satu caranya dengan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan tidak mudik saat Lebaran.

"Kalau kita lalai kita tidak boleh terlena. Ini saja terlambatnya sudah sebulan lebih PSBB saja repotnya setengah mati harus pakai birokrasi," ucap Pandu.

Sebelumnya, Pandu juga sempat memprediksi puncak pandemi Covid-19 akan terjadi sekitar pertengahan Mei 2020.

Jumlah kasus pada massa puncak pandemi, lanjut dia, akan semakin tinggi jika kegiatan mudik tetap dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com