Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Tambah 37 Kasus, WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Jadi 286 Orang

Kompas.com - 07/04/2020, 12:58 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif Covid-19 di luar negeri masih bertambah.

Saat ini, terdapat 286 kasus positif, setelah terdapat penambahan 37 kasus baru.

Dilansir dari akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri per Selasa (7/4/2020), mayoritas penambahan kasus baru itu terjadi di kapal pesiar (20 kasus).

Baca juga: UPDATE: 249 WNI Positif Covid-19 di 25 Negara, Kasus Meninggal 7

Adapun 17 kasus lainnya tersebar di Amerika Serikat (8 kasus), Pakistan (5 kasus), Singapura (2 kasus), serta Malaysia dan Qatar yang masing-masing melaporkan penambahan 1 kasus.

Meski terdapat penambahan kasus, namun jumlah sebaran negaranya masih sama yakni di 25 negara.

Sementara itu, jumlah kasus yang dinyatakan sembuh menjadi 37 kasus setelah terjadi penambahan 1 kasus sembuh di Brunei Darussalam.

Baca juga: Lima WNI di New York Positif Covid-19, Satu Orang Meninggal

Sedangkan, jumlah WNI yang meninggal dunia akibat Covid-19 di luar negeri saat ini terdapat delapan orang, setelah ada penambahan satu orang meninggal dunia di Amerika Serikat.

Berikut sebaran kasus WNI positif Covid-19 di berbagai negara:

1. Amerika Serikat: 10 WNI (9 stabil, 1 meninggal)

2. Arab Saudi: 6 WNI (stabil)

3. Australia: 2 WNI (stabil)

4. Belanda: 5 WNI (2 sembuh, 1 stabil, 2 meninggal dunia)

5. Belgia: 1 WNI (stabil)

6. Brunei Darussalam: 4 WNI (2 sembuh, 2 stabil)

7. Filipina: 1 WNI (stabil)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com