Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekrut Relawan Tenaga Medis, Kemendikbud Diminta Koordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19

Kompas.com - 26/03/2020, 21:45 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi X Syaiful Huda mengatakan, sebanyak 15.000 mahasiswa kedokteran dari 158 perguruan tinggi di Indonesia menjadi relawan medis penanganan Covid-19.

“Kami mendapatkan informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) jika ada 15.000 mahasiswa kedokteran dari 158 kampus di Indonesia siap menjadi relawan medis," kata Huda dalam keterangan tertulis, Kamis (26/3/2020).

Baca juga: 15.000 Mahasiswa Siap jadi Relawan Penanganan Corona

Huda mengatakan, Kemendikbud telah melakukan rekrutmen relawan medis untuk penanganan Covid-19 dari berbagai perguruan tinggi.

Oleh karenanya, ia meminta Kemendikbud berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Sehingga bisa dipetakan kebutuhan dan kemampuan yang bisa diisi oleh para mahasiswa ini," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Butuh 1.500 Dokter dan 2.500 Perawat untuk Tangani Covid-19

Lebih lanjut, Huda mengingatkan, agar para relawan medis tersebut mendapatkan orientasi terkait penugasannya, sehingga mereka bisa bekerja lebih efektif.

Selain itu, para relawan harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

"APD ini penting karena jangan sampai anak-anak kita yang jadi relawan malah menjadi korban penularan covid-19 karena tidak memakai APD sesuai standar WHO," pungkasnya.

Baca juga: Pemerintah Butuh Relawan Tenaga Medis Tangani Covid-19, Ini Cara Daftarnya

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam mengatakan, ada sekitar 15.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia siap menjadi relawan penanganan corona.

“Saat ini sudah ada kurang lebih 15.000 relawan mahasiswa, terutama bidang kesehatan, yang sudah siap hadapi pandemi Covid-19. Tidak hanya menambah kompetensi mahasiswa, namun sekaligus dapat menjadi karya nyata untuk masyarakat dan bangsa,” kata Nizam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Para relawan akan fokus untuk melakukan edukasi, pencegahan, dan pengendalian pandemi corona.

Baca juga: Pangdam Jaya: Skenario Terburuk, Pasien Positif Corona di Jakarta Mencapai 8.000 Kasus

Para relawan tidak serta-merta langsung menangani pasien, melainkan akan membantu program-program komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, melayani call center, dan menyiapkan diri sebagai tenaga bantuan dalam kondisi darurat sesuai kompetensi dan kewenangannya.

Partisipasi mahasiswa tersebut nantinya dapat dikonversi sebagai bentuk pembelajaran sehingga dapat disetarakan seperti KKN/SKS.

Nizam berharap melalui upaya-upaya kecil tersebut, secara akumulatif dapat menjadi gerakan masal untuk mengatasi pandemi.

Menurut Nizam, program relawan penanganan corona sejalan dengan Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang telah diluncurkan Nadiem.

Hasil pembelajaran tersebut tidak hanya dapat disetarakan dengan sks dan menambah kompetensi mahasiswa tetapi juga dapat dijadikan solusi melawan pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Nasional
Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Gula-gula' Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

[POPULER NASIONAL] "Gula-gula" Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Nasional
Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com