Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Perbaiki Cara Penyampaian Informasi Terkait Virus Corona

Kompas.com - 14/03/2020, 11:50 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presidium Mafindo bagian Fact Checking Eko Juniarto meminta pemerintah memperbaiki pola komunikasi kepada masyarakat dalam menyampaikan informasi terkait penyebaran virus corona di Indonesia.

"Tugasnya pemerintah untuk istilahnya mencegah kepanikan massal. Mungkin perlu diperbaiki lagi cara penyampaiannya," kata Eko dalam diskusi 'Langkah Antisipasi Pandemi Corona' di Smaft FM, Sabtu (14/3/2020).

Eko mengatakan, pemerintah perlu memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa virus corona tak boleh dianggap kasus ringan.

Baca juga: David Moyes Mengisolasi Dirinya Setelah Mikel Arteta Positif Covid-19

Sebab, persentase kematian akibat virus corona di Indonesia hampir mendekati angka empat persen.

"Yang ada sekarang kan ada kesalahpahaman bahwa oh itu ringan kok. Jadi yang meninggal juga paling banyak hampir 4 persen. Ini sebenarnya pandangan kurang benar," ujarnya.

Lebih lanjut, Eko mengatakan, pemerintah harus terus memberikan informasi atau fakta-fakta terkait perkembangan virus corona serta memberikan edukasi bagaimana cara penularan virus tersebut.

"Yang penting lagi adalah menyampaikan fakta-fakta tentang corona virus itu sendiri. Bagaimana cara penularannya, bagaimana tingkat bahayanya dia, mortality rate (tingkat kematian) segala macam," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien terjangkit pada Jumat (13/3/2020) telah mencapai 69 orang.

Angka ini bertambah 35 orang dari 11 Maret 2020. Saat itu, pemerintah mengumumkan 34 orang terjakit Covid-19.

Yuri mengatakan, dari 69 pasien positif corona, dua di antaranya merupakan balita.

Baca juga: Antispasi Penularan Covid-19, Unika Atma Jaya Tiadakan Kuliah Tatap Muka

Yuri menambahkan, dari 69 orang yang positif empat di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.

Pasien yang pertama kali meninggal adalah pasien kasus 25 yang merupakan seorang WNA. Sementara tiga lainnya adalah pasien kasus 35, 36 dan 40.

Sementara itu, pasien positif virus corona yang dinyatakan sembuh berjumlah lima orang. Mereka ialah pasien 01, 03, 06, 14 dan 19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com