Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Bertemu Presiden Halimah, Ini yang Dibicarakan...

Kompas.com - 04/02/2020, 17:31 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Selasa (4/2/2020), bertemu dengan Presiden Singapura Halimah Yacob.

Salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah kerja sama dalam hal pendidikan vokasi ke pesantren-pesantren.

"Mereka (Singapura) sudah lama mengembangkan pendidikan dan juga vokasinya. Karena itu kami ingin melakukan kerja sama, terutama dengan daerah-daerah," ujar Ma'ruf usai pertemuan di Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).

"Termasuk pesantren perlu adanya pendidikan vokasi," lanjut dia.

Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakat Teruskan Kerja Sama Antaragama Tangkal Radikalisme dan Terorisme

Kendati demikian, Wapres Ma'ruf Amin menyebutkan belum ada pembahasan lebih konkret apa yang akan kedua negara lakukan terkait pendidikan vokasi ke pesantren-pesantren itu.

Ma'ruf mengatakan, pihaknya menawarkan hal tersebut mengingat Singapura juga sudah lama mengembangkan pendidikan vokasi.

"Belum (ada pembahasan konkret). Tadi kami menawarkan dan beliau sangat sepakat pentingnya pendidikan voaksi itu. Beliau merasa Singapura sudah lama mengembangkan itu," kata dia.

Baca juga: Indonesia dan Singapura Sepakat Tanggulangi Virus Corona Bersama

Adapun pertemuan tersebut hanya berlangsung sekitar 30 menit.

Dalam pertemuan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin didampingi oleh Duta Besar LBBP RI untuk Singapura Ngurah Swajaya, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya.

Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon juga hadir dalam pertemuan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com