Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Minta Masyarakat Natuna Tak Khawatir Terkait Isolasi WNI dari Wuhan

Kompas.com - 02/02/2020, 16:08 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Juliari Batubatara meminta masyarakat tak khawatir terkait penunjukan daerahnya menjadi lokasi isolasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China.

"Pemerintah kan sudah menghitungnya. Warga Natuna tak usah khawatir. Artinya dipilih Natuna kan lokasi Natuna itu jauh," ujar Juliari usai menghadiri kegiatan PDI-P melakukan penghijauan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, yang berpusat di Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Ciwidey, Bandung, Minggu (2/2/2020).

Baca juga: Observasi Kesehatan 14 Hari di Natuna, Menjaga Imunitas WNI yang Dievakuasi dari Hubei

Juliara menyebut penunjukan Natuna jadi lokasi isolasi, suka tidak suka, sudah dipertimbangkan pemerintah.

Menurutnya, dipilihnya Natuna karena dirasa lebih aman karena faktor lokasi yang jauh.

"Tapi warga Natuna di Natuna enggak usah khawatir. Masa pemerintah pusat dalam tanda kutip mau mengorbankan warganya sendiri," kata dia.

Pihaknya meminta masyarakat untuk waspada terhadap virus corona.

Dia meminta wabah virus corona yang sudah global tidak dianggap tak mungkin masuk ke dalam negeri.

"Jadi kita enggak boleh menganggap ini sesuatu yang tidak mungkin datang ke negeri kita. Sehingga langkah preventif harus dilakukan. Baik pemerintah pusat, daerah, swasta juga," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah memulangkan 238 WNI yang berhasil dievakuasi ke Indonesia dari Provinsi Hubei, China.

Baca juga: Menkes: 4 WNI Menolak Dievakuasi dari Wuhan, 3 Tak Lolos Screening

Mereka dinyatakan dalam kondisi yang sehat.

Berdasarkan keterangan BNPB, proses evakuasi telah dilakukan sejak Sabtu (1/2/2029) dengan menerbangkan pesawat komersil berbadan lebar untuk menjemput mereka.

Pesawat jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas kurang lebih 400 orang itu juga membawa tim khusus dari pihak maskapai, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan tim lain dari kementerian/lembaga terkait.

Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Tiongkok.

Pesawat tersebut telah kembali ke Tanah Air bersama WNI pada Minggu, sekitar pukul 09.00 WIB di Batam dan tiba di Natuna pukul 11.00 WITA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com