Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Montir Pembuat Pesawat dari Barang Bekas Diundang ke Istana

Kompas.com - 20/01/2020, 18:05 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu dengan Chaerul, montir motor asal Kabupaten Pinrang di Sulawesi Selatan yang mampu merakit pesawat.

Kisah Chaerul yang berhasil merakit pesawat dari barang bekas membuat Moeldoko tertarik untuk mengundangnya ke Istana Kepresidenan.

Pantauan Kompas.com, Chaerul datang ke kantor Moeldoko di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/1/2020) siang.

Baca juga: Pemerintah Pusat dan Industri Diminta Dukung Montir yang Mampu Rakit Pesawat dari Barang Bekas

Ia ditemani oleh Lurah di daerahnya dan juga perwakilan dari Universitas Hasanuddin Makassar.

Setelah menggelar pertemuan, Moeldoko dan Chaerul lalu memberi keterangan kepada media.

Moeldoko mengaku kagum dengan semangat dan bakat Chaerul dalam merakit pesawat dari barang bekas.

"Tadi saya sudah melihat videonya pesawat yang dia bikin sendiri, dari otodidak, belajar sendiri. Dan melalui perjuangan yang keras. Lima kali uji coba alhamdulillah pada uji coba yang kelima bisa terbang," kata Moeldoko.

Baca juga: Pesawat Rakitan Montir Bisa Terbang, Chaerul: Sejak Kecil Belum Pernah Naik Pesawat

Moeldoko mengatakan, pesawat yang dirakit Chaerul memang sangat sederhana dan mengingatkannya pada pesawat di tahun 40-an. Secara teknologi, pesawat itu memang ketinggalan.

Namun Moeldoko mengaku salut dengan semangat pria yang tak tamat sekolah dasar ini.

Apalagi, pesawat itu hanya dirakit dengan barang-barang bekas di bengkel sederhana.

"Kalau saya melihat ini kira-kira flashback tahun '40-an, lah bagaimana pesawat itu mulai ditemukan tetapi yang saya hargai adalah satu semangatnya," ujar Moeldoko.

Moeldoko menyebutkan, Chaerul ke depannya bisa masuk ke manajemen talenta untuk mendapatkan pelatihan lebih dalam terkait perakitan pesawat.

Baca juga: Pesawat dari Barang Bekas Buatan Montir Lulusan SD Pernah Tercebur ke Laut Saat Uji Coba

Ia juga menilai bukan tidak mungkin Chaerul ikut dilibatkan dalam proyek-proyek pembuatan pesawat nasional.

Menurut dia, saat ini sedang ada pengembangan pesawat baru berjenis amfibi yang ketinggian terbangnya rendah. Hal itu tak jauh berbeda dengan pesawat rakitan Chaerul yang mampu terbang dengan tinggi sekitar 30 meter.

"Kalau pesawat yang suguhkan tadi memang ada rencana investor akan mengembangkan di Indonesia, kalau itu terjadi, maka bisa kita ambil Pak Chaerul karena ketinggiannya tadi udah sama, ketinggiannya antara 30 meter, lah," kata dia.

Sementara Chaerul mengaku senang dapat diundang oleh Moeldoko untuk datang ke Istana.

"Alhamdulillah saya merasa bersyukur dan bisa bertemu dengan beliau," kata Chaerul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com