JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rachmat Effendi mengakui, penanganan banjir di Kota Bekasi belum maksimal.
Pria yang akrab disapa Pepen itu mengaku terkendala peralatan yang terbatas, sedangkan banjir menggenangi banyak titik di permukiman warga.
Oleh karena itu, menurut dia, sejumlah warga telat dievakuasi dan mendapat penanganan.
"Kendalanya kan banjir merata, 75 persen. Peralatan dan fasilitas terbatas. Sekarang saja kami masih perpanjang (penanganan banjir)", ujar Pepen selepas rapat dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/11/2020).
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan
Menurut Pepen, sampai saat ini jajaran Pemprov DKI masih berjibaku membersihkan lumpur dan sampah di sejumlah wilayah yang tergenang banjir.
Ia mengaku sudah menerjunkan seluruh PNS di Kota Bekasi untuk turun membantu warga.
"Sudah berapa hari ini pegawai saya liburin semua, suruh turun. (Membersihkan) sampah, apa semua. Mobil kami tambah, sewa," ujar da
Pada saat yang bersamaan, kata Pepen, pihaknya tengah mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan jatuh pada 10 dan 11 Januari.
Baca juga: Sudah Ada Permintaan, PMI Tangsel akan Kirim Trombosit untuk Korban Banjir Lebak
Ia mengaku meminjam pompa air ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meminimalisir banjir
"Kami masih berjalan, kami informasikan. Harus siap dan hati-hati menghadapi cuaca ekstrem ini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.