Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Sampaikan Simpati atas Kebakaran Hutan di Australia

Kompas.com - 07/01/2020, 10:47 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comIndonesia menyampaikan simpati mendalam atas insiden kebakaran hutan yang tengah terjadi di Australia.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat menerima Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia di Jakarta di Kantor Kementerian Luar Negeri, Senin (6/1/2020) siang.

"Received the Charge d’Affaires of the Australian Embassy at MOFA this afternoon. Conveyed Indonesia’s deepest condolences and sympathies on the on-going bushfires that has swept across Australia,” demikian tulis Retno melalui akun Twitter resminya, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (7/1/2020).

Sebagai negara sahabat, Retno menyatakan, Indonesia siap membantu Australia setiap saat.

Indonesia stands ready to assist in this time of need. A friend in need is a friend indeed," lanjut Retno.

Baca juga: Apa Itu Krisis Iklim, Penyebab Banjir di Indonesia sampai Kebakaran di Australia?

Dilansir dari BBC, kebakaran hutan terjadi di Australia telah terjadi sejak September 2019. Dalam rentang waktu itu hingga saat ini, kebakaran tersebut menyebabkan 23 orang tewas.

Selain itu, lebih dari 1.200 rumah hancur dan jutaan hektar lahan hangus.

Sementara itu dikutip dari Bloomberg, musim panas yang baru saja dimulai serta kekeringan panjang dikhawatirkan banyak pihak akan menyebabkan semakin banyak korban berjatuhan.

Kebakaran paling parah terjadi di wilayah New South Wales. Di wilayah ini, 8,9 juta hektar hutan dan semak-semak hancur.

Sementara itu, lebih dari 2,2 juta hektar lahan telah dibakar di Victoria. Kebakaran tersebut sangat besar hingga mengakibatkan cuaca tak terkendali.

Di barat laut Sydney, kebakaran Gunung Gospers menghancurkan sedikitnya 1,2 juta hektar atau sekitar 7 kali luas Singapura.

Baca juga: Akibat Kebakaran Hutan, Setengah Populasi Koala di Pulau Australia Ini Mati

Kebakaran hutan juga sempat membuat langit memerah dan gelap di wilayah tenggara Australia serta membuat suhu melebihi 40 derajat celcius di beberapa daerah.

Bahkan, di bagian barat Sydney suhu mencapai 48,9 derajat celcius. Sekitar 1.365 rumah hancur di New South Wales akibat kebakaran hutan yang terjadi di wilayah ini.

Jumlah tersebut masih terus meningkat karena kebakaran hutan belum teratasi.

Kebakaran ini juga berdampak terhadap perekonomian di Australia. Dewan Asuransi Australia menyebutkan, ada 5.259 klaim senilai 321 juta dollar Australia yang diajukan.

Sementara, Konsultasi SGS Economics and Planning telah memperkirakan ekonomi Sydney kehilangan sebanyak 50 juta dollar Australia setiap hari akibat kabut asap yang terjadi.

Perekonomian Australia dinilai menghadapi tekanan yang mengancam industri mulai dari pertanian, property hingga pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com