JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Polhukam Mahfud MD mengimbau agar kontroversi soal larangan perayaan Natal di Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung, Sumatera Barat, disudahi.
Menurut dia, situasi di kedua kabupaten itu sebenarnya baik-baik saja.
"Situasinya kan Anda tahu di Dharmasraya bagus, Sijunjung bagus, enggak ada masalah. Oleh sebab itu, enggak usah kontroversi lagi lah," kata Mahfud di Jalan Widya Chandra V, Jakarta, Rabu (25/12/2019).
Mahfud menilai isu soal adanya larangan Natal di Dharmasraya dan Sijunjung hanya ramai di media sosial. Ia menduga ada pihak yang sengaja meramaikannya.
Baca juga: Wapres Minta Pemkab Dharmasraya dan Sijunjung Jaga Suasana Kondusif Perayaan Natal
"Apa yang disebut diskriminasi di berbagai daerah itu hanya ramai di medsos. Seperti Sumbar itu kan medsos saja yang ramai. Mungkin ada orang yang merekayasa itu," kata Mahfud.
Mahfud pun berbicara soal agama sebagai jalan menuju kebaikan. Ia mengingatkan tiap orang berhak menjalakan ajaran agamanya tanpa gangguan.
"Beragama itu adalah menempuh jalan kebaikan. Kalau orang melaksanakan ajaran agamanya dan membiarkan orang lain melaksanakan ajaran agamanya dengan baik itu pasti menimbulkan kebaikan," kata Mahfud.
Diberitakan, sejumlah umat Katolik di Dharmasraya, Sumatera Barat, tidak dapat merayakan Natal secara bersama-sama karena sebuah aturan.
Mereka tidak diizinkan menggelar misa dan perayaan Natal oleh pemerintah Nagari Sikabau (setingkat desa) di rumah ibadah sementara.
Baca juga: Larangan Natal di Dharmasraya dan Sijunjung Dianggap Langgar Konstitusi
Karena aturan tersebut, 40 umat Katolik di Jorong Kampung Baru, Nagari Sikabau, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, memutuskan tidak akan merayakan Natal tahun ini.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah menawarkan fasilitas kendaraan agar mereka dapat melakukan misa di gereja di Kota Sawahlunto atau tempat lain, tetapi umat menolaknya.
"Walaupun hati kami menangis, kami akan patuh. Cuma sampai kapan pemerintah akan memperlakukan kami seperti itu? Tawaran pemerintah seperti transportasi sudah kami sosialisasikan, kata umat tidak usahlah mengadakan ibadah, mungkin ini ujian untuk kita," kata Maradu Lubis, ketua Stasi Jorong Kampung Baru dilansir dari BBC News Indonesia.
Baca juga: Jemaat Katolik di Dharmasraya Dilarang Rayakan Natal Bersama: Kami Akan Patuh...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.