Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Percaya Diri Kadernya Dapat Kursi Wagub DKI

Kompas.com - 20/12/2019, 16:59 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, pihaknya bakal terus berjuang maksimal demi mendapatkan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Menurut dia, tidak ada batas waktu tertentu untuk memilih dan menetapkan Wagub DKI Jakarta yang baru.

"Siapa yang membuat batas waktu (sampai Januari itu?," kata Hidayat di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: Interupsi Rapat Paripurna DPRD, Fraksi PAN Minta Kursi Wagub DKI Segera Diisi

Menurut Hidayat, sudah ada komitmen antara PKS dan Gerindra bahwa kursi Wagub DKI Jakarta diberikan kepada kader PKS.

Dua nama yang telah diajukan PKS adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

"Kami masih mengajukan kader, karena kan berpolitik tidak baru mulai. Ini kan komitmen-komitmen yang sudah berjalan," ujar Hidayat.

"Kemudian kalau semuanya mengikuti komitmen atau komitmennya bisa dipegang, sewajarnya lah bila itu diberikan kepada PKS, sampai maksimal yang bisa dilakukan dan itu belum selesai," lanjut dia.

Baca juga: Soal Wagub DKI, Sohibul Sebut Persoalannya Bukan Sekadar Cari Tokoh Pengganti Sandi

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memastikan, kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta akan terisi pada Januari 2020.

Prasetio menyampaikan itu dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI bersama Pemprov DKI membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2020, Senin (9/12/2019).

"Januari, saya pastikan ada wakil gubernur," ujar Prasetio dalam rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. 

 

Kompas TV

20 Desember 2019, Presiden Joko Widodo melantik 5 pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan juga dewan pengawas KPK di Istana Negara.

Kelima nama pimpinan KPK tersebut adalah Firli Bahuri sebagai Ketua. Sedangkan Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron, Lili Pintauli Siregar, serta Alexander Marwata akan menjadi Wakil Ketua komisi antirasuah.
Jokowi mengatakan:

“Yang kita pilih ini adalah orang-orang baik.  Memiliki kapabilitas, memiliki integritas, memiliki kapasitas dalam hal-hal yang berkaitan dengan wilayah hukum. Memang ini kita pilih dari sudut-sudut yang berbeda-beda. Ada yang mantan hakim, ada yang hakim aktif, ada juga yang mantan KPK, ada juga yang dari akademisi. Ini sebuah kombinasi yang sangat baik, sehingga bisa memberikan fungsi. Terutama fungsi control dan pengawasan terhadap komisioner KPK”. 

Selain pimpinan KPK, Preside Joko Widodo juga melantik 5 dewan pengawas KPK. Kelima nama tersebut adalah 
1. Artidjo Alkostar - Mantan Hakim Mahkamah Agung 
2. Albertina Ho - Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang 
3. Syamsuddin Haris - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 
4. Harjono- Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi 
5. Tumpak Hatarongan Panggabean - Mantan Wakil Ketua KPK (2003-2007) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com