Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Puan Maharani soal Trik Raih Suara Terbanyak saat Pemilu 2019

Kompas.com - 21/11/2019, 11:52 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, meraih suara saat menjadi calon anggota legislatif bukan perkara mudah. Dibutuhkan strategi tersendiri dalam meraih suara dari para calon pemilih.

Puan Maharani berhasil mendapatkan 404.034 suara di daerah pemilihan Jawa Tengah V pada Pemilu 2019. Hasil itu membuat Puan menjadi caleg dengan suara terbesar.

"Saya sudah mencalonkan diri tiga kali dan alhamdulillah setiap periode target saya tambah suara. Dan terakhir ini 404.034," kata Puan dalam Kadin Talks di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

"Yang pernah jadi caleg atau jadi anggota DPR pasti tahu gimana susahnya cari suara di Dapil," Puan mengatakan, yang terpenting adalah menjalin relasi dengan konstituen di Dapil," tambahnya.

Baca juga: Soal Evaluasi Pilkada Langsung, Puan: Jangan Jadi Kemunduran

Ia menyatakan, saat menjadi anggota DPR pada periode-periode sebelumnya hingga menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan tak lupa selalu menyempatkan diri berkunjung ke Dapilnya.

"Saya punya komitmen dimana pun saya ditempatkan, saya harus turun ke bawah. Saya harus jaga dan rawat Dapil saya. Turun ke bawah sehingga masyarakat di Dapil enggak lupa sama saya," katanya.

Sehingga, saat mencalonkan diri pada Pemilu 2019, Puan mengaku tak perlu bersusah payah mengampanyekan dirinya apalagi memaksa warga memilih dirinya dengan cara tertentu.

Baca juga: Puan Maharani: Hubungan Megawati dan SBY Baik-baik Saja...

"Kita tandem juga, jadi kalau ada yang pilih Puan, nanti yang kabupaten, kota, provinsinya si A, B, C. Dan kalau biasanya anggota DPR tandem dengan 1, 2, 3 orang, saya satu Dapil tandemin semua," ujar Puan.

"Karena ini bukan untuk saya, tapi juga untuk partai, buat suara mereka juga. Jadi buat saya kuncinya turun ke bawah, turun ke bawah," sambungnya.

Puan Maharani ditetapkan sebagai Ketua DPR periode 2019-2024 dalam sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019) silam.

Baca juga: Jokowi Minta Maaf Ada Pendukung Tak Masuk Kabinet, Puan: Nggak Mungkin Semua Diakomodir

Puan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR.

Dalam rapat paripurna saat itu, Puan dilantik menjadi Ketua DPR bersama empat Wakil Ketua DPR, yaitu Aziz Syamsuddin dari Fraksi Golkar, Rachmat Gobel dari Fraksi Nasdem, Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Gerindra, dan Muhaimin Iskandar dari Fraksi PKB.

Kompas TV Inilah momen Presiden Jokowi tiba di JiExpo Kemayoran, Senin (11/11/19). Kedatangan Jokowi untuk menghadiri HUT ke-8 Partai Nasdem. Jokowi hadir didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Kedatangan Jokowi tak lama usai Ma’ruf hingga Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR Puan Maharani tiba di lokasi. Kehadiran Jokowi, Ma’ruf, dan Megawati disambut Ketua Nasdem Surya Paloh.Jokowi, Surya Paloh, dan seluruh rombongan langsung memasuki ruangan. #MegawatiSoekarnoputri #SuryaPaloh #Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com